18 Narapidana di Malaysia Menjahit APD untuk Tenaga Medis yang Tangani Corona
Sebanyak 18 narapidana di Malaysia menjahit APD untuk tenaga medis yang menangani corona (Covid-19). Hal ini karena kebutuhan APD semakin meningkat.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona (Covid-19) ditetapkan World Health Organizatin (WHO) sebagai pandemi global.
Dikutip dari worldometers.info, per Senin (6/4/2020) pukul 12.30 WIB, dilaporkan virus yang diduga dari China ini telah menyebar di 208 negara dan wilayah serta dua kapal internasional.
Negara Malaysia termasuk negara yang terjangkit Covid-19.
Adapun jumlah kasus yang telah terkonfirmasi yakni 3.662 kasus, 1.005 pasien dirawat, dan 61 orang meninggal dunia.
Sementara itu, untuk menunjang penanganan Covid-19, narapidana penjara di Pahang dan Selangor membuat alat pelindung diri (APD).
Baca: UPDATE Corona Indonesia, 6 April: 2.491 Pasien Positif, 192 Sembuh, 209 Meninggal Dunia
Dilansir msn.com yang mengutip Malay Mail, sebanyak 18 narapidana menjahit APD untuk tenaga medis yang bertugas menangani corona.
Para narapidana mulai melakukan pekerjaanya sejak pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore waktu setempat.
Di Penjara Kajang, para narapidana bekerja sangat rajin saat mereka mengukur, memotong, dan menjahit APD untuk petugas medis di Rumah Sakit Serdang.
Para narapidana ini mengerjakan 2.000 meter material setiap harinya yang akan menghasilkan 20 pasang APD.
Foto-foto mereka saat bekerja sempat dibagikan akun Twitter, @penjaramalaysia, Kamis (2/4/2020).
Terlihat para narapidana mengenakan seragam berwarna biru dan masker pelindung.
"Proses menjahit PEE (APD) untuk Hospital Serdang di Penjara Kajang," tulis akun Penjara Malaysia.
Unggahan tersebut lantas mendapatkan tanggapan dari warganet.
Warganet turut mengucapkan terima kasih pada narapidana yang menjahit APD ini.
"Dilakukan dengan baik, dan terimakasih untuk smeua yang terlibat. Kami saling membutuhkan, kami semua sederajat," tulis akun @saserasasero.
"Selamat Penjara Malaysia, jika mereka yang dipenjara dapat berkontribusi apalagi yang ada di rumah," tulis akun @mohdwira64.
Baca: Ciri-ciri Virus Corona dan Gejala yang Dirasakan dari Hari ke Hari
Direktur Penjara, Datuk Abu Hasan Hussain, mengungkapkan kegiatan ini juga beroperasi pada Sabtu dan Minggu.
Hal itu untuk memenuhi kebutuhan APD yang kini semakin meningkat.
"Saat ini proses menjahit juga beroperasi pada Sabtu dan Minggu, kami menyadari kebutuhan APD semakin mendesak karena meningkatnya jumlah pasien Covid-19," kata Abu Hasan.
Lebih lanjut, Pengawas Lokakarya Sidang Penjara Penor, Muhd Mulyadi Abd Ghani, mengatakan tidak butuh waktu lama bagi para tahanan untuk belajar menjahit.
Para tahanan mulai mengasah keterampilan menjahit setelah menerima banyak pesanan seragam.
Adapun seorang tahanan yang ikut menjahit APD, Man (26), menyebut pekerjaan yang ia lakukan adalah sumbangan kecil bagi negara darinya.
Tahanan lain, Saiful, berharap APD yang ia dan rekan-rekannya hasilkan dapat meringkankan kekurangan APD yang dibutuhkan oleh tenaga medis yang menangani Covid-19.
(Tribunnews.co/R Agustina)