Pernah Jadi Dokter Selama 7 Tahun, PM Irlandia Gabung dengan Tenaga Medis Perangi Covid-19
Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar bergabung dengan tenaga medis negara tersebut untuk memerangi krisis pandemi virus corona.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar bergabung dengan tenaga medis negara tersebut untuk memerangi krisis pandemi virus corona.
Melansir Time, Leo Varadkar akan mulai bekerja satu shift dalam satu minggu.
Eksekutif Layanan Kesehatan (HSE) yang merupakan penyedia layanan kesehatan dan sosial Irlandia mengimbau semua profesional perawat kesehatan yang tidak bekerja sejak 17 Maret 2020 mengikuti 'panggilan untuk Irlandia.'
Pasalnya, ada permintaan untuk layanan kesehatan yang meningkat selama pandemi.
Profesional dari semua disiplin ilmu kesehatan telah diminta untuk mendaftar seandainya pemerintah butuh staf tambahan untuk bekerja di fasilitas medis baru atau yang sudah ada sebelumnya.
Baca: WHO: Dunia Kekurangan 6 Juta Perawat untuk Perangi Covid-19
Baca: Studi di Irlandia Menunjukkan Vitamin D Bisa Tingkatkan Sistem Imun Tubuh untuk Cegah Virus Corona
Pensiunan dan Mahasiswa Kedokteran Didorong Mendaftar
Untuk diketahui, pensiunan penyedia layanan kesehatan serta mahasiswa kedokteran juga didorong untuk mendaftar.
Dalam tiga hari setelah HSE mengumumkan hal ini, sebanyak 50.000 mantan profesional kesehatan mendaftar.
Termasuk Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar.
Tugas sang Perdana Menteri
Varadkar akan membantu menerima panggilan telepon dari orang-orang yang mungkin telah terpapar Covid-19.
Sebelum beralih ke politik, Varadkar bekerja sebagai dokter junior di Dublin selama tujuh tahun.
Pada 2013, Varadkar keluar dari dunia medis satu tahun sebelum diangkat menjadi Menteri Kesehatan Irlandia.
Baca: Petarung UFC, Conor McGregor Sumbang Rp 18 Milliar Bantu Irlandia Perangi Corona
Baca: Mayat Korban Corona di Irlandia Dipasangi Masker untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Kasus Infeksi Virus Corona di Irlandia
Irlandia setidaknya memiliki lebih dari 4.900 kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi.
Lebih jauh, Irlandia telah melakukan lockdown sejak 28 Maret 2020 dan tetap melanjutkannya hingga 19 April 2020 mendatang.
Warga Irlandia hanya dapat meninggalkan rumah untuk pekerjaan penting, membeli persediaan makanan, dan berolahraga atau merawat orang yang rentan.
Siapa pun yang melanggar aturan lockdown didenda 2.696 dolar AS dan dipenjara selama enam bulan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
