Donald Trump Ngamuk, Tuding Data Penelitian WHO Salah dan Pro China
Trump menyebut bahwa semua penelitian dan data yang disampaikan WHO selama ini keliru.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) salah sejak awal, terkait isu pandemi global virus corona (Covid-19).
Pernyataan tersebut Trump sampaikan selama konferensi pers yang digelar pada Rabu waktu setempat.
Ia menekankan, pemerintahannya akan mempelajari informasi yang dimiliki WHO terkait wabah ini.
"Jadi, kami akan melakukan penyelidikan penelitian dan kami akan menentukan apa yang akan kami lakukan berkaitan dengan WHO ini," tegas Trump.
Trump menyebut bahwa semua penelitian dan data yang disampaikan WHO selama ini keliru.
Baca: 150 Bangsawan Kerajaan Arab Saudi Disebut Positif Terinfeksi Covid-19
"WHO, World Health, mereka salah. Dalam banyak hal mereka salah," kata Trump.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (9/4/2020), selama briefing pada Selasa lalu, Trump menggemakan sentimen serupa dan mengancam akan menahan dana yang dianggarkan AS untuk organisasi itu.
Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19
"Mereka benar-benar salah dalam menyebut setiap aspek," jelas Trump saat konferensi pers di Gedung Putih, Washington.
Baca: Prof Chaerul Anwar Nidom Beberkan Inovasi BCL dan Super Antioksidan untuk Usir Covid-19
Menurutnya, WHO tidak terbuka sejak awal terkait data yang mereka miliki mengacu pada wabah ini.
Bahkan Trump menuding organisasi tersebut pro terhadap China.
"Mereka salah tentang banyak hal. Dan mereka (WHO) memiliki banyak informasi awal tentang penyakit ini tapi tidak mau terbuka, mereka tampaknya sangat sentris (mendukung) China," papar Trump.
Menanggapi tudingan itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu pagi mendesak Trump untuk berhenti mempolitisasi pandemi corona.
"Fokus semua partai politik adalah untuk menyelamatkan warga mereka, tolong jangan mempolitisir virus ini."
"Jika Anda ingin melihat lebih banyak kantong mayat, maka lakukanlah, tapi jika anda tidak ingin ada lebih banyak kantong mayat, maka jangan mempolitisirnya," tegas Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa.
Baca: Harga Lagi Anjlok! Ini Daftar Saham Berkapitalisasi Besar Rekomendasi Analis dan Layak Dikoleksi
Perlu diketahui, WHO selama ini memang didanai oleh sumber-sumber swasta dan pemerintah, dan AS menjadi kontributor terbesar dalam pendanaan organisasi ini.
Tahun lalu bahkan negeri paman sam tersebut mengalokasikan anggaran sebesar 58 juta dolar AS untuk WHO.