Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singapura Larang Tenaga Pengajar Gunakan Aplikasi Zoom, Setelah Ditemukan Gambar Cabul

Kasus ini merupakan satu dari banyaknya pelanggaran keamanan serupa yang dilaporkan terjadi belum lama ini.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Singapura Larang Tenaga Pengajar Gunakan Aplikasi Zoom, Setelah Ditemukan Gambar Cabul
Zoom Youtube
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Pemerintah Singapura telah memerintahkan para tenaga pengajarnya untuk berhenti menggunakan program obrolan video yang diakses melalui aplikasi Zoom.

Hal itu karena ditemukan gambar yang mengandung unsur pornografi dalam pelajaran sekolah di negara itu yang diduga disebabkan adanya peretasan.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (10/4/2020), langkah ini dilakukan saat tingkat keamanan aplikasi tersebut mulai diragukan banyak pihak.

Baca: Polisi Fokus Bubarkan Kerumunan di Pemukiman Padat Penduduk Jakarta

Baca: Update Corona di Jawa Timur, Jumat 10 April 2020: 256 Pasien Positif Covid-19

Dalam satu peristiwa yang terjadi baru-baru ini, seorang ibu dari siswa di Singapura mengatakan bahwa para peretas ini mengunggah gambar-gambar cabul dalam obrolan, sebelum meminta para siswa perempuan untuk menunjukkan hal yang tidak senonoh di kelas.

Kasus ini merupakan satu dari banyaknya pelanggaran keamanan serupa yang dilaporkan terjadi belum lama ini.

Aplikasi Zoom memang tengah mendapatkan sorotan, di tengah popularitas yang terus meningkat karena banyak pihak yang menggunakan layanan ini sebagai sarana baru untuk mengadakan meeting tanpa perlu bertatap muka secara langsung.

Bahkan dunia pendidikan kini juga mendorong para siswa di seluruh dunia untuk mempraktikkan metode belajar jarak jauh, karena pembatasan interaksi fisik dan sosial (physical dan social distancing) yang diberlakukan banyak negara demi mencegah penyebaran viris corona (Covid-19).

Berita Rekomendasi

"Ini adalah insiden yang sangat serius," kata pejabat Kementerian Pendidikan Singapura Aaron Loh, mengacu pada dua kasus peretasan di Singapura yang terjadi baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang menyelidiki dugaan pelanggaran itu dan akan mengajukan laporan kepada aparat kepolisian jika memang diperlukan.

Loh mengatakan bahwa para guru telah diberikan pedoman keamanan terkait penggunaan Zoom.

Ia juga meminta agar mereka tidak berbagi tautan pertemuan dengan siapapun selain para siswa.

Para guru ini juga harus menggunakan login yang aman agar bisa mengakses obrolan.

Namun nyatanya peretasan di aplikasi Zoom pun terus berlanjut, sehingga mendorong kementerian tersebut untuk sementara waktu melarang total program pengajaran melalui aplikasi ini.

"Sebagai tindakan pencegahan, kami akan menangguhkan penggunaan Zoom mereka sampai masalah keamanan ini selesai," jelas Loh.

Pembelajaran berbasis rumah pun akan tetap berlanjut di Singapura, karena para guru akan menggunakan berbagai perangkat lainnya selain layanan Zoom yang kini dikenal tidak aman itu.

Perlu diketahui, penggunaan Zoom saat ini telah dilarang secara resmi oleh Taiwan, Kementerian Luar Negeri Jerman, badan antariksa AS NASA, serta karyawan Google.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas