Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Gelar 'Yang Mulia', Pangeran Harry Rupanya Juga Singkirkan Nama Belakang Keluarga Kerajaannya

Selain Gelar 'Yang Mulia', Pangeran Harry Rupanya Juga Singkirkan Nama Belakang Keluarga Kerajaannya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Selain Gelar 'Yang Mulia', Pangeran Harry Rupanya Juga Singkirkan Nama Belakang Keluarga Kerajaannya
Instagram @sussexroyal
Pangeran Harry. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry dan Meghan Markle nampaknya membuat banyak perubahan setelah keluarnya mereka dari anggota senior keluarga kerajaan Inggris.

Bagi Harry, selain tidak lagi menggunakan gelar "Yang Mulia," nampaknya ia juga membuang nama belakang keluarga kerajaannya.

Seperti yang dilansir Marie Claire, dalam sebuah dokumen registrasi untuk badan inisiasi pariwisata ramah-lingkungan barunya, Travalyst, Pangeran Harry tak mencantumkan nama belakang keluarganya, yaitu Mountbatten-Windsor.

Pangeran Harry dan Meghan Markle meninggalkan lokasi acara  Endeavour Fund Awards di Mansion House, London 5 Maret 2020
Pangeran Harry dan Meghan Markle meninggalkan lokasi acara Endeavour Fund Awards di Mansion House, London 5 Maret 2020 (JUSTIN TALLIS / AFP)

Menurut Daily Mail, dalam dokumen tersebut, Harry menulis identitasnya sebagai "Prince Henry Charles Albert David, Duke of Sussex".

Baca: Pangeran Harry Tidak Akan Ajukan Kartu Kewarganegaraan AS, Rencana di LA Juga Tertunda karena Corona

Prince Henry Charles Albert David, Duke of Sussex
Prince Henry Charles Albert David, Duke of Sussex

Tentu saja, tidak ditulisnya nama belakang keluarga "Mountbatten-Windsor" menandakan Harry juga keluar dari keluarganya sendiri.

Namun, muncul spekulasi Harry dan Meghan akan mencari nama belakang alternatif lain pasca keluarga mereka dari kerajaan.

Meski begitu, nama belakang "Mountbatten-Windsor" tertulis di akta kelahiran anak mereka, Archie Harrison Mountbatten-Windsor.

Berita Rekomendasi

Menurut situs Travalyst, badan inisiasi global di bidang pariwisata tersebut bergabung dengan Booking.com, Skyscanner, Trip.com, TripAdvisor dan Visa.

Travalyst berharap bisa membawa pengaruh baik dalam pariwisata dan mengkampanyekan eco-responsibility dalam pariwisata.

"Kami ingin menjadi kekuatan pendorong yang membuka jalan baru dalam hal pariwisata, membantu semua orang menjelajahi dunia dengan cara yang bisa melindungi orang maupun tempat wisata, dan mengamankan masa depan yang positif untuk tujuan dan komunitas lokal untuk generasi yang akan datang," situs web Travalyst menjelaskan.

Pada bulan Februari lalu, Pangeran Harry mengungkapkan keinginannya untuk tidak dipanggil dengan gelar kerajaannya, yaitu "Tuan" ataupun "Yang Mulia."

Ia hanya ingin dipanggil "Harry" saja.


Harry mengungkapkan keinginannya itu saat menjadi pembicara dalam acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre, Rabu (26/2/2020).

Mantan penasihat dan penyiar Partai Buruh Ayesha Hazarika, yang menjadi tuan rumah konferensi, memperkenalkan sang pangeran ke panggung sebagai "Harry" saja, setelah kerajaan meminta hanya nama depannya yang akan digunakan.

Pangeran Harry dalam acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre, Rabu (26/2/2020).
Pangeran Harry dalam acara Travalyst di Edinburgh International Conference Centre, Rabu (26/2/2020). (The Telegraph)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas