Donald Trump Merasa Berkuasa Memutuskan Pencabutan Lockdown di Amerika, Bukan Gubernur Negara Bagian
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Senin lalu bersikeras bahwa dia memiliki kuasa untuk menentukan kapan AS bisa membuka bisnisnya kembali.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
Bahkan dia membuktikannya dengan menyiarkan kembali pujian para gubernur kepadanya di iklan kampanyenya.
Namun cuitannya pada Senin lalu, memperlihatkan upaya dia menegaskan kekuasannya karena kini Gedung Putih sedang mempertimbangkan perpanjangan atau mencabut lockdown hingga 30 April.
Trump ingin mengembalikan kondisi perekonomian AS yang jatuh karena banyaknya pengangguran baru akibat pandemi Covid-19 ini.
Pekan lalu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pemerintah mengincar 1 Mei sebagai tanggal target untuk memulai kembali ekonomi AS.
Namun, otoritas kesehatan mengingatkan bahwa sebagian besar negara harus tetap dilakukan pembatasan sosial.
"Tidak ada keraguan bahwa kita harus membuka kembali dengan benar," kata Dr Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Senin (13/4/2020).
"Ini akan menjadi proses bertahap, bertahap. Itu harus didorong oleh data, dan seperti yang saya katakan, harus dilakukan dari komunitas ke komunitas, negara ke negara."
Gubernur New York Pertimbangkan Cabut Lockdown
Pandemi corona atau Covid-19 banyak menjangkiti dan terus membuat korban jiwa baru di negara bagian New York.
Pada Minggu lalu saja, terdapat 758 kematian dalam hari itu.
Namun Gubernur New York, Andrew Cuomo mulai mempertimbangkan untuk mencabut lockdown meski tren pandemi di sana sedang pada puncaknya.
Sebanyak 700 lebih kematian pada Minggu lalu, menggenapi enam hari berturut-turut New York menghadapi penambahan korban jiwa yang banyak.
Rekor pertamanya pada 9 April lalu, yakni 799 kematian.
Mengutip Bloomberg, jumlah keseluruhan korban jiwa atas Covid-19 di sana mencapai 9.385.
Baca: Peneliti Shanghai dan New York: Virus Covid-19 Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh Seperti HIV
Baca: Petugas Pemakaman di New York Cerita Banyaknya Warga Korban Corona yang Dimakamkan Tiap Hari