RS Darurat Covid-19 di Wuhan Tutup, Ribuan Pekerja Medis Tinggalkan Kota
China telah menutup rumah sakit darurat terbesar yang dibangun pada Februari 2020 kemarin untuk mengobati pasien Covid-19 yang bergejolak di Wuhan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus virus corona di China dilaporkan telah menurun.
Pemerintah terkait telah menutup rumah sakit darurat terbesar yang dibangun pada Februari 2020 kemarin untuk mengobati pasien Covid-19 yang bergejolak di Wuhan.
Ribuan pekerja medis yang dikerahkan untuk melawan wabah juga telah meninggalkan kota tersebut.
Dikutip Tribunnews dari Economic Times, Xinhua melaporkan Rumah Sakit Leishenshan di Wuhan sudah berhenti beroperasi pada Rabu (15/4/2020) setelah pandemi corona berkurang.
RS Leishenshan merupakan satu di antara dua rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur yang dibangun dalam 10 hari untuk merawat pasien yang mengidap virus corona.
Baca: Satgas Covid-19 DPR Tinjau RS Darurat Corona Wisma Atlet
Baca: RS Darurat Corona Wisma Atlet dapat Bantuan Masker dan Hand Sanitizer dari Kemensos
Pembangunan rumah sakit tersebut menjadi sorotan global saat China berusaha mengekang penyebaran virus corona.
Selain dua rumah sakit, China membangun 14 pusat kesehatan darurat tambahan untuk karantina dan merawat pasien Covid-19.
Semua fasilitas kesehatan tersebut belum lama ini telah ditutup.
Media China Daily melaporkan, para tim pekerja medis terakhir yang dikirim ke Hubei untuk melawan wabah itu juga telah meninggalkan Wuhan.
Baca: Lockdown Corona di China, Kasus Perceraian dan Kekerasan Meningkat, Mengapa?
Baca: Untuk Pertama Kalinya, Hari Ini Tak Ada Kasus Kematian Akibat Covid-19 di China
Tidak Ada Kasus Baru yang Dikonfirmasi di China
Rumah sakit darurat di Wuhan telah tutup karena tidak ada kasus infeksi corona baru yang dikonfirmasi pada Selasa (14/4/2020).
Namun, provinsi tersebut melaporkan satu kematian.
Komisi kesehatan provinsi mengatakan, ada 32 kasus tanpa gejala yang dilaporkan pada Selasa di Hubei, sehingga totalnya menjadi 619.
Semuanya pasien kini dalam pengawasan medis.
Kasus tanpa gejala merupakan kasus di mana orang dinyatakan positif terkena virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala seperti demam, batuk, atau sakit tenggorokan.
Sebagai catatan, mereka berisiko menularkan dan menyebarkan virus kepada orang lain.
Baca: Kisah Inspiratif, Pemilik DJ Custom Buat Face Shield untuk Tenaga Medis Hingga Rekrut Ojol
Baca: Hubei Buka Larangan Perjalanan, Hong Kong Pulangkan 500 Warga Terdampar
China Kerahkan 42.000 Tenaga Medis ke Hubei
Sebelumnya, China mengerahkan 42.000 tenaga medis ke Hubai untuk menangani wabah yang pertama kali dilaporkan di Wuhan.
Pemerintah lalu mulai melakukan tindakan serius untuk menghentikan wabah dengan memberlakukan lockdown di Wuhan pada 23 Januari 2020.
Diberitakan sebelumnya, lockdown kota Wuhan kini sudah dicabut pada 8 April 2020 kemarin.
Untuk diketahui, lebih dari 3.000 pekerja medis di China telah dilaporkan terinfeksi virus corona.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)