Sejak 2012 Pasca Gempa Tohoku, PM Jepang Kembalikan 30 Persen Gajinya kepada Negara
Pemerintahan Abe, yang dimulai pada tanggal 26 Desember 2012 juga mengurangi gaji hingga Maret 2014, sesuai dengan undang-undang khusus tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak April 2012 Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengembalikan 30 persen dari gajinya kepada negara.
Hal itu dilakukannya untuk membantu pemulihan daerah terdampak gempa Tohoku (Jepang Timur) yang terjadi tanggal 11 Maret 2011.
"PM Abe orangnya sangat mulia, dia diam-diam mengembalikan gajinya 30 persen kepada negara sejak April 2012 untuk membantu pemulihan daerah gempa di Tohoku Jepang Utara setelah gempa besar 11 Maret 2011," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (16/4/2020).
Tidak ada pemberitaan mengenai hal itu dan PM Shinzo Abe segan untuk diberitakan perbuatannya tersebut.
Baca: Update Harga iPhone April 2020 Terbaru, iPhone SE Generasi Kedua Mulai Rp 6,3 Jutaan
Namun belakangan informasi itu bocor ke masyarakat.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com kepada politisi yang dekat dengan PM Shinzo Abe, dia membenarkan hal itu.
Untuk mengamankan sumber daya keuangan untuk rekonstruksi setelah Gempa Besar Jepang Timur, hukum luar biasa saat itu Perdana Menteri mengurangi gaji sebesar 30 persen per bulan dan 20 persen untuk menteri dan wakil menteri, serta 10 persen untuk sekretaris parlemen.
Pemerintahan Abe, yang dimulai pada tanggal 26 Desember 2012 juga mengurangi gaji hingga Maret 2014, sesuai dengan undang-undang khusus tersebut.
Baca: Pelatih Legendaris Tottenham Harry Redknapp Buka Suara Perihal Masa Depan Harry Kane
"Sejak April 2014, ketika Undang-Undang Khusus telah kedaluwarsa, kami telah "mengembalikan" gaji dengan rasio yang sama seperti dalam Undang-Undang Khusus dengan membuat "argumen" pada rapat Dewan Menteri setiap kali Kabinet direnovasi. Alih-alih pengurangan, kami menerima gaji reguler dan kemudian mengembalikannya secara sukarela," ujarnya.
Pada awalnya PM Abe menerima gaji penuh lalu setelah dipotong pajak, 30 persen dari gajinya disumbangkan kembali kepada negara.
Lalu berapa gaji perdana menteri yang dikembalikan setiap bulan?
Gaji bulanan Perdana Menteri adalah sekitar 2,41 juta yen, yang merupakan 30 persen dari itu, yakni sekitar 720.000 yen setiap bulan disumbangkan secara pribadi ke negara untuk pemulihan daerah gempa dan kini untuk para korban Covid-19 di Jepang.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga 13 April lalu mengungkapkan bahwa pengembalian uang kepada negara itu ke perbendaharaan nasional dengan tujuan sebagai contoh bagi pimpinan lain dari sudut pandang yang terus mendorong reformasi administrasi dan keuangan.
Lalu apakah itu tidak terkait dengan tindakan coronavirus baru saat ini?
"Sumbangan tersebut bukan ukuran khusus dalam kaitan Corona," ungkap Suga.
Meskipun demikian upaya dermawan PM Jepang tersebut kini menjadi pembicaraan luas di kalangan warga Jepang dan memuji langkah pribadi yang diambil Abe tersebut sehingga menambah simpati rakyat Jepang kepada Abe.
Baca: Dr Yoshitake Yokokura Keluhkan Kurangnya Peralatan Medis untuk Antisipasi Covid-19 di Jepang
Namun pihak oposisi terutama kalangan sosialis dan komunis seperti biasa mengecamnya seperti hanya mencari sensasi saja.
"Entah bagaimana rahasia itu bisa bocor ke masyarakat. Yang pasti saya tahu PM Abe sama sekali sebenarnya tak mau diketahui upaya pribadinya itu untuk membantu rakyat banyak kepada umum. Demikian pula tak mau dipublikasikan sama sekali sebenarnya," lanjut sumber itu.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com