Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Asing Soroti Dokter di Indonesia yang Pakai Jas Hujan Tangani Pasien Corona

Satu di antaranya media asal Prancis, France24 yang membeberkan jumlah dokter yang meninggal akibat virus corona.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Media Asing Soroti Dokter di Indonesia yang Pakai Jas Hujan Tangani Pasien Corona
Irwan Nugraha/Kompas.com
Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tenaga medis termasuk dokter di Indonesia yang beberapa waktu lalu memakai jas hujan untuk menangani pasien corona atau covid-10 mendapat perhatian media asing.

Satu di antaranya media asal Prancis, France24 yang membeberkan jumlah dokter yang meninggal akibat virus corona.

Sejak wabah ini merebak di Indonesia, sebanyak 24 dokter meninggal setelah berjuang di garda terdepan.

Selain itu, media itu juga menyoroti tim medis Indonesia yang kekurangan alat pelindung diri (APD) dalam menjalankan tugasnya. 

Selain kekurangan APD, rumah sakit juga tidak memiliki banyak ventilator canggih.

Keadaan ini membuat para dokter memakai jas hujan plastik melawan virus corona.

Kekurangan APD, Para Dokter Indonesia Gunakan Jas Hujan Plastik Disorot Media Asing
Kekurangan APD, Para Dokter Indonesia Gunakan Jas Hujan Plastik Disorot Media Asing (Tangkap Layar France24)

Para Dokter Angkat Bicara

Berita Rekomendasi

Seorang dokter di Jakarta, Muhammad Farras Hadyan angkat bicara terkait hal ini.

Hadyan mengatakan, pasokan APD di rumah sakit sangat rendah sehingga rekannya mengandalkan donasi untuk membeli beberapa jas hujan plastik.

"Sisanya bergantung pada pasokan rumah sakit dan mereka harus menunggu," kata Hadyan.

Selain Hadyan, ada pula dokter spesialis paru yang telah berusia 79 tahun, dr Handoko Gunawan.

dr Handoko yang viral karena ikut menangani pasien corona sempat dikarantina karena dicurigai terjangkit virus corona.

"Saya sangat ketakutan dan perawat juga ketakutan," ungkap Gunawan.

dokter Handoko Gunawan
dokter Handoko Gunawan (ISTIMEWA)

Beruntung, hasil tes dr Handoko Gunawan negatif.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas