Kim Jong Un Tak Muncul Setelah Jalani Operasi Jantung Intelijen AS Pantau Kondisi Korut
Kim Jong Un harus menjalani operasi karena terlalu banyak merokok, obesitas dan terlalu banyak bekerja.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Di tengah pandemic Covid-19, Amerika Serikat (AS) tengah memantau kondisi pemimpin negara komunis Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, yang baru saja menjalani operasi jantung.
Laporan intelijen menyebutkan Jong Un dalam kondisi bahaya besar, setelah tidak muncul di hadapan publik selama 10 hari,
Sumber yang dekat dengan intelijen mengatakan kepada CNN, Senin (20/4/2020) waktu setempat atau Selasa WIB, AS telah memonitor laporan tentang kesehatan Kim.
Seorang pejabat AS lainnya mengatakan kepada CNN Senin bahwa kekhawatiran tentang kesehatan Kim dapat dipercaya tetapi tingkat keparahannya sulit dinilai.
Daily NK, sebuah surat kabar online yang berbasis di Korea Selatan dan berfokus pada Korea Utara, melaporkan Kim Jong Un menjalani operasi jantung pada 12 April.
Ia harus menjalani operasi karena terlalu banyak merokok, obesitas, dan terlalu banyak bekerja.
Menurut situs berita itu Kim Jong Un sekarang menerima perawatan di sebuah villa di kawasan Hyangsan.
Setelah menilai kondisi Kim telah membaik, sebagian besar tim medis yang merawatnya kembali ke Pyongyang, ibu kota Korea Utara, pada 19 April.
Hanya sebagian dari tenaga medis yang tetap mengawasi situasi pemulihannya.
Sebuah sumber Korea Selatan mengatakan kepada CNN, Senin, para pemimpin utama negara itu sangat menyadari laporan tentang status kesehatan Kim tetapi tidak dapat secara independen memverifikasi rincian seperti diberitakan Daily NK.
Sedang sumber lain di kalangan pemerintah Korea Selatan mengatakan tidak terjadi apa-apa terhadap Kim Jong Un setelah ia menjalani operasi jantung.
Gedung Biru Istana Kepresidenan Korea Selatan mengatakan tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa datang dari Korea Utara.
Ada spekulasi mengenai kesehatan Kim setelah dia absen dari sebuah acara yang menandai ulang tahun pendiri Korea Utara sekaligus kakek Kim, Kim Il Sung, pada 15 April lalu.
Pada 12 April, media pemerintah Korea Utara melaporkan Kim Jong Un telah mengunjungi pangkalan udara dan mengamati latihan jet tempur dan pesawat serang.
Baca: Pengusaha Bus Mengeluh Sudah Kandangkan Armada, Pemprov DKI Siapkan Bantuan
Dua hari kemudian Korea Utara meluncurkan beberapa rudal jelajah antipesawat jarak pendek ke laut dan jet Sukhoi menembakkan rudal udara-ke-darat sebagai bagian dari latihan militer, kata militer Korea Selatan.
Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua
Tes rudal dilakukan pada malam hari libur nasional di Korea Utara untuk merayakan ulang tahun Kim Il Sung.
Pembicaraan denuklirisasi Korea Utara-AS terhenti pada akhir 2019 dan para analis mengatakan serangkaian uji coba dan latihan militer tahun ini tampaknya bertujuan menggarisbawahi kembalinya Korea Utara ke kebijakan yang lebih keras.
Memicu spekulasi
Kim Jong Un berangkat ke rumah sakit setelah memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa pada 11 April, tempat Kim terakhir kali terlihat di depan umum.
Dewan Keamanan Nasional dan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menolak memberikan komentar ketika dihubungi oleh CNN, demikian pula CIA dan Departemen Luar Negeri.
Baca: Anggota DPR Minta Warga Diperbolehkan Mudik: Luhut Tegaskan Tidak Bisa!
Korea Utara secara ketat mengontrol informasi apapun mengenai pemimpinnya, yang diperlakukan hampir seperti dewa di dalam negeri.
Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria
Ketidakhadirannya dari media resmi pemerintah sering memicu spekulasi dan rumor tentang kesehatannya.
Korea Utara tidak memiliki pers bebas. Analis sangat bergantung pada pemindaian kiriman media negara dan menonton video propaganda.
Baca: Di Balik Polemiknya, Ruangguru Adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing Asal Singapura
Kim terakhir muncul di media pemerintah Korea Utara pada 11 April. Para ahli tidak yakin mengapa Kim Jong Un tidak muncul dalam perayaan ulang tahun sang kakek.
"Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada perayaan 15 April yang begitu penting di Korea Utara," kata Bruce Klingner, seorang peneliti senior di Heritage Foundation dan mantan Wakil Kepala Divisi CIA untuk Korea Utara.
"Tapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan melihat," tambahnya. (cnn/feb)