Presiden AS Donald Trump Kirim Ventilator ke Indonesia dan 3 Negara di Amerika Latin
Presiden AS Donald Trump mengatakan, akan mengirim ventilator ke Indonesia dan tiga negara bagian di Amerika Latin, Jumat (24/4/2020)
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan, akan mengirim ventilator ke Indonesia dan tiga negara bagian di Amerika Latin, Jumat (24/4/2020).
Dikutip Tribunnews dari New York Times, selain Indonesia, Ekuador, El Salvador dan Honduras akan menerima ventilator untuk menangani pandemi virus corona.
Dalam unggahan Twitternya, Donald Trump menulis, AS akan mengirim ventilator ke episentrum wabah Covid-19, Ekuador.
Sebagaimana diketahui, korban meninggal akibat virus corona di Ekuador membanjiri layanan kesehatan Ibu Kota Guayaquil.
Lebih lanjut, Trump menegaskan, Washington akan membantu dengan cara lain yang belum ditentukan.
Baca: Jokowi dan Trump Bahas Upaya Atasi Kekurangan Alat Kesehatan dalam Penanganan Covid-19
Baca: Reaksi Warga AS Terhadap Kebijakan Donald Trump Setujui Jokowi Kirim Ventilator ke Tanah Air
Menjanjikan Dukungan kepada Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez
Secara terpisah, Donald Trump telah menjanjikan dukungan/bantuan kepada Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez.
Hernandez sebelumnya telah meminta bantuan berupa ventilator dan pengujian kepada pihak berwenang AS.
Ia mengaku telah berbicara dengan Trump dan mencari bantuan agar mendapat keringanan utrang bagi negara-negara miskin.
Tak hanya itu, Hernandez juga mencari bantuan dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Antar-Amerika untuk penanganan Covid-19.
Lebih lanjut, Honduraz belum mendapatkan manfaat dari kesepakatan penghapusan utang belum lama ini.
Terutama ditujukan untuk negara-negara Afrika.
Pemimpin negara yang konservatif itu menambahkan, ia telah mengeluarkan permintaan dukungan dana sekira 340 juta US dolar kepada IMF yang berbasis di Washington.
Bantuan Ventilator ke El Salvador
Lebih jauh, Trump mengatakan, AS juga akan mengirimkan ventilator ke El Savador.
Dalam unggahan Twitter, Trump memuji kedua negara Amerika Tengah karena membantu upayanya untuk mengekang imigrasi ilegal.
Trump diketahui telah memangkas bantuan luar negeri AS ke wialyah tersebut.
Setelah keputusan tersebut, ledakan sumbangan mengikuti pengiriam peralatan perlingungan Tiongkok dipublikasikan ke negara-negara Amerika Latin dari Argentina ke Meksiko.
Untuk diketahui, Washington menganggap Amerika Latin sebagai halaman belakangnya.
Tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, China telah membuat terobosan dengan pinjaman dan bantuan.
Tak hanya itu saja, China juga meyakinkan sejumlah negara kecil untuk menjatuhkan dukungan mereka untuk Taiwan.
Hal tersebut telah memicu kemarahan AS.
Washington lalu memperingatkan pemerintah, bantuan Tiongkok mungkin datang dengan persyaratan.
Panggilan Telepon dengan Presiden Joko Widodo
"Just spoke to my friend, President Joko Widodo of the Republic of Indonesia. (Baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden Joko Widodo dari Republik Indonesia)
Asking for Ventilators, which we will provide. Great cooperation between us! (Meminta Ventilator, yang akan kami sediakan. Kerja sama yang luar biasa di antara kami!)" tulisnya.
Lebih jauh, Trump dikabarkan melakukan panggilan telepon bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (24/4/2020).
Kabarnya, Jokowi meminta bantuan peralatan pernapasan/ventilator kepada Trump.
Trump pun mengatakan akan menyediakan ventilator untuk Indonesia.
Baca: Reaksi Warga AS Terhadap Kebijakan Donald Trump Setujui Jokowi Kirim Ventilator ke Tanah Air
Baca: Wamenhan Sebut Pindad dan Dirgantara Sudah Mampu Produksi Ventilator
Pekan lalu, Trump berjanji untuk membantu Meksiko, secara subtansial dengan ventilator.
Trump juga menawarkan akan mengirim ventilator ke Iran.
Lebih jauh, Pakistan menyebut Trump menjanjukan dukungan AS dengan menyediakan ventilaor untuk melawan virus corona, Rabu lalu.
Ia juga menawarkan untuk mengirim mesin pengujian cepat terbaru ke Pakistan.
Sebagai catatan, AS bekerja keras untuk menghasilkan ventilator setelah pandemi tersebut menyerang negara Adi Kuasa tersebut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)