Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Kim Jong Un, Kim Yo Jong Dinilai Lebih Kejam Juga dari Kakeknya Jika Jadi Pimpinan

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong dinilai lebih kejam daripada kakaknya bila berkesempatan memegang kekuasaan Korea Utara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Selain Kim Jong Un, Kim Yo Jong Dinilai Lebih Kejam Juga dari Kakeknya Jika Jadi Pimpinan
AFP/POOL/JORGE SILVA
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. 

Di sana mereka memiliki pengawalan dari penjaga dan bahkan mendapat juru masak pribadi.

Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan di Pyongyang sebelum akhirnya masuk ke dalam lingkaran politik.

Kim Jong Un mempercayai adiknya ini sebagai pembawa pesan negara komunis dan menemaninya ketika bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden AS Donald Trump.

Korea Summit Press Pool) Kim Yo Jong menjadi satu-satunya wanita dalam pertemuan antara sang kakak, Pemimpin Korea Utara kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In.
Korea Summit Press Pool) Kim Yo Jong menjadi satu-satunya wanita dalam pertemuan antara sang kakak, Pemimpin Korea Utara kim Jong Un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. (AP)

Adik Kim diprediksi menjadi kandidat terkuat untuk memimpin negara komunis ini.

Meski beredar rumor bahwa Kim Jong Un memiliki anak laki-laki, tapi diperkirakan usianya masih sangat belia.

Sementara kakak tertua mereka, Kim Jong Chul, dianggap kurang cakap dan kurang tertarik dengan politik sehingga tidak dianggap sebagai pewaris.

Kemudian saudara tirinya, Kim Jong Nam diracun sampai mati pada 2017, dengan saudara tirinya Kim Sol Song juga tidak dianggap sebagai penantang terkuat.

BERITA TERKAIT

Sun Yoong Lee, seorang ahli Korea dari AS, mengatakan bahwa adik laki-laki Kim bisa lebih kejam daripada kakak lelakinya, bahkan mungkin melebihi ayah dan kakeknya.

"Dia harus menunjukkan kepemimpinannya dengan memprovokasi AS melalui pengujian senjata, atau mungkin serangan mematikan ke Korea Selatan," jelasnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas