Imbas Wabah Corona, Italia Bebaskan Sejumlah Bos Mafia dari Penjara
Italia membebaskan sejumlah bos mafia dari penjara dengan dalih mengurangi resiko infeksi Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Italia membebaskan sejumlah bos mafia dari penjara dengan dalih mengurangi resiko infeksi Covid-19.
Surat kabar Italia, Il Fatto Quotidiano melaporkan bahwa beberapa bos mafia dilepaskan dari rumah tahanan berkaitan dengan usia mereka.
Pandemi Corona ini memang menjadi pukulan berat bagi Italia.
Sementara menurut data PBB pada 2017 lalu, sebanyak 29,4 persen populasi di negara ini adalah lansia di atas 60 tahun sebagaimana dikutip dari Fox News.
Baca: Italia Mulai Dibuka Bertahap pada 4 Mei, Infeksi dan Kematian Corona Sudah Melambat
Baca: Imbas Lockdown di Italia, Ubur-ubur Tampak Berenang Bebas di Kanal Venesia
Di mana kelompok usia ini sangat rentan dengan Covid-19.
Salah satu bos mafia itu adalah Pasquale Zagaria yang berusia 60 tahun, dari klan Casalesi di Camorra.
Pada Sabtu lalu dia diizinkan meninggalkan penjara dan kembali ke Sadrinia.
Zagaria diketahui menderita kanker yang menurut dokter tidak bisa ditangani dengan baik bila berada di dalam penjara.
Hakim secara khusus mengutip kondisi kesehatan dan pandemi Corona sebagai alasan untuk Zagaria dibebaskan.
"Dia berisiko tertular," kata hakim.
![Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pekerja-medis-membawa-seorang-pasien-covid-19-di-italia-32.jpg)
Dia mencatat bahwa rumah sakit terdekat, di Sassari, diubah menjadi pusat perawatan Covid-19 dan tidak dapat menyediakan perawatan yang diperlukan Zagaria.
Selain itu, kanker Zagaria membuatnya beresiko tinggi terjangkit Corona.
Pejara Italia terkenal karena kapasitasnya yang berlebihan atau terlalu padat.
Sehingga tempat-tempat semacam ini berpotensi menjadi pusat penularan virus yang masif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.