Tawon Ndas Ditemukan di Amerika Serikat, Warga Setempat Khawatir
Tawon ndas dari Asia ini diketahui keberadaannya sejak Desember 2019, atau nyaris bersamaan meruyaknya wabah virus Corona di Wuhan, China
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Setya Krisna Sumargo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Di tengah menghadapi pandemik virus Corona yang telah menewaskan 64.000 orang dan menginfeksi lebih sejuta orang, Amerika Serikat 'diteror' lebah.
Mengutip laporan New York Times, Sabtu (2/5/2020), para ahli serangga AS menemukan “tawon pembunuh” dari Asia di beberapa tempat di negara itu.
Tawon pembunuh itu jika di Indonesia dikenali sebagai tawon ndas, tawon buh atau ada yang menyebutnya tawon vespa.
Tawon ndas dari Asia ini diketahui keberadaannya sejak Desember 2019, atau nyaris bersamaan meruyaknya wabah virus Corona di Wuhan, China.
Secara ukuran, tawon pembunuh ini dianggap spesies tawon terbesar di dunia.
Mereka kerap menghancurkan sarang lebah madu dengan membunuhi lebah-lebah yang ada, dan menggunakannya untuk memberi makan anak-anak mereka.
Menurut lembaga pertanian AS, hanya butuh beberapa tawon ndas atau tawon pembunuh untuk memusnahkan sarang lebah madu dalam beberapa jam.
Baca: 5 Cara Menyembuhkan Kulit yang Terkena Sengatan Tawon atau Lebah, Secara Alami
Kekhawatiran sebagian kalangan AS, lebah ini bisa menyebar di AS dan berdampak serius pada populasi lebah lain, yang pada gilirannya berdampak negatif pada tanaman yang membutuhkan lebah untuk penyerbukan.
Ted McFall, seorang warga AS, mengaku belum pernah melihat tawon seperti ini sebelumnya.
Ia menemukan sarang tawon itu tak jauh dari rumahnya di Custer, Washington.
Pada November 2019, dia dapat melihat dari jendela rumahnya, bangkai lebah berserakan di tanah.
Ketika dia melihat lebih dekat, dia melihat tumpukan anggota koloni yang mati di dekat sarang, dan lebih banyak lagi di dalamnya.
Ribuan lebah kepalanya tercabik-cabik, lepas dari tubuh mereka.