Di New York, 66% Pasien Rawat Inap Ternyata Orang yang Tak Pernah Keluar Rumah
Data persentase pasien Corona rawat inap di New York menunjukkan mayoritas pasien rawat inap adalah orang yang tidak pernah keluar rumah.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Justru mayoritas dari mereka adalah pensiunan atau pengangguran.
Secara keseluruhan, sekitar 73 persen pasien yang diterima rumah sakit berusia di atas 51 tahun.
Cuomo menjelaskan, data-data menunjukkan, yang dirawat inap sebagian besar berasal dari daerah di bawah atau sekitaran Kota New York.
Kelompok pasien itu tidak bekerja dengan berpindah-pindah tempat atau pekerja penting yang tidak bisa bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.
Bahkan kebanyakan di antaranya juga kelompok minoritas di AS, setengahnya adalah orang Afrika-Amerika atau Hispanik.
Padahal selama ini, Cuomo mengaku, pejabat kesehatan berpikir persentase tinggi orang yang dirawat inap adalah karyawan pekerja penting dan staf kesehatan.
Lantaran para pekerja di sektor penting inilah yang harus tetap bekerja di tengah pandemi corona.
"Sebagian besar dari ini berkaitan dengan apa yang Anda lakukan untuk melindungi diri sendiri."
"Semuanya ditutup, pemerintah telah melakukan semua yang dia bisa, masyarakat telah melakukan semua yang dia bisa. Sekarang terserah Anda," kata Cuomo.
Namun di balik data-data tersebut, Cuomo menilai tingkat rawat inap sudah mulai menurun meskipun sangat lambat.
Setiap hari setidaknya 600 orang terinfeksi Covid-19 masih lalu lalang di rumah sakit.
Namun sejatinya angka ini sudah mulai mengalami penurunan dibanding hari-hari sebelumnya.
Baca: Obat Mulas Famotidine Diuji untuk Pengobatan Covid-19 di New York
Baca: Kehilangan Saudara Kembar Akibat Flu Spanyol, Pria Berusia 100 Tahun di New York Wafat karena Corona
Sementara data menunjukkan kasus corona sedang menurun di New York, hasil survei baru tampaknya bertentangan dengan jaminan Cuomo sebelumnya bahwa isolasi ampuh mencegah penularan.
"Saya takut itu akan menginfeksi keluarga saya tidak peduli apa yang saya lakukan. Kami sudah melewati itu," kata Cuomo pada konferensi pers, 13 April lalu.