Eropa Peringati VE Day, Kemenangan pada Perang Dunia II, dalam Keheningan di Tengah Pandemi Corona
VE Day (Victori in Europe Day) atau Hari Kemenangan di Eropa diperingati para pemimpin Eropa secara hening di tengah pandemi corona.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - VE Day (Victori in Europe Day) atau Hari Kemenangan di Eropa diperingati para pemimpin Eropa di tengah pandemi corona.
Jumat (8/5/2020) ini adalah peringatan ke-75 VE Day.
Di Inggris, Ratu Elizabeth II memimpin keheningan selama dua menit untuk menghormati prajurit yang tewas dalam perang yang terjadi di Inggris, dikutip dari BBC.
Baca: Jerman Berikan Hari Libur Spesial Memperingati VE Day, Berakhirnya Rezim Nazi oleh Adolf Hitler
Baca: Angka Kematian di Inggris karena Corona Terbanyak Kedua di Dunia
Upacara tertutup juga diadakan oleh para pemimpin Prancis dan Jerman, Emmanuel Macron dan Angela Merkel.
Acara-acara lain juga diadakan untuk menandai kekalahan Nazi Jerman, tetapi pertemuan besar tetap dilarang.
Pada 8 Mei 1945, Inggris dan sekutu-sekutunya secara resmi menerima penyerahan tanpa syarat Nazi Jerman setelah hampir enam tahun perang.
Tetapi tanggal ini bukanlah akhir dari Perang Dunia Kedua.
Sebab kekaisaran Jepang tidak dikalahkan oleh sekutu sampai Agustus 1945.
Masih dalam prosesi mengenang VE Day, Presiden Macron akan meletakkan karangan bunga di makam tentara yang tidak dikenal di Paris.
Upacara ini dilakukan secara tertutup bagi publik dan hanya segelintir pejabat yang akan datang.
Kanselir Merkel juga akan memimpin upacara di Central War Memorial Jerman.
Di Berlin, penduduk telah diberi libur publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meski biasanya libur ini hanya untuk Berlin, tapi kabar yang beredar mengatakan seluruh Jerman akan diberi libur yang sama.
Perayaan serupa, yang dikenal sebagai Hari Kemenangan, diadakan pada 9 Mei 2020 di beberapa negara bekas Soviet termasuk Rusia, Ukraina dan Belarus.
Perang Dunia II telah menelan lebih dari 50 juta jiwa, setidaknya 25 juta diantaranya berasal dari militer Soviet dan warga sipil.
Peringatan 75 tahun VE Day ini jatuh pada masa-masa sulit lainnya.
Bukan perang mengangkat senjata, tapi saat Eropa tengah dilanda wabah corona yang sudah membunuh lebih dari 250.000 jiwa manusia.
Setidaknya lebih dari 3,5 juta, bahkan pada hari ini, Jumat (8/5/2020), jumlah infeksi nyaris tembus 4 juta, yakni 3.917.999.
Tidak hanya merenggut nyawa manusia, pandemi ini telah menyebabkan kekacauan perekonomian dunia.
Eropa seakan dihadapkan pada kondisi yang nyaris sama antara PD II dengan perang melawan virus tak terlihat ini.
Bahkan ada seruan agar diadakan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian dalam skala yang mirip Rencana Marshall AS.
Dimana rencana ini digunakan untuk mempercepat pemulihan Eropa setelah perang.
Namun ada kekhawatiran lain, krisis kesehatan ini bisa menjerumuskan dunia ke dalam resesi yang dalam.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah merencanakan untuk mengadakan parade besar di Moskow pada Sabtu ini.
Baca: T.M Ichsan Setuju Indonesia Ikuti Langkah Jerman
Baca: Imbas Pandemi Virus Corona, Warga Prancis Diminta Lebih Banyak Makan Keju
Bahkan rencananya perayaan itu akan turut dihadiri Presiden Macron dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Tetapi acara yang menampilkan lebih dari 15.000 tentara itu ditunda karena pandemi corona.
Sebagai gantinya, sebuah flypast angkatan udara akan diadakan.
Putin juga akan meletakkan bunga di sebuah tugu perang dekat Lapangan Merah Moskow.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)