Kim Jong Un Disebut Sengaja Palsukan Kematian Agar Tahu Siapa Pengkhianat di Dekatnya
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikabarkan sengaja memalsukan kematiannya untuk mengetahui siapa pengkhianat di dekatnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Sementara yang lain mengatakan, para pembelot itu berkontribusi meski hanya sedikit bagi masyarakat Korea Selatan.
Baca: 21 Hari Menghilang, Kim Jong Un Muncul Kembali dengan Tanda Misterius di Pergelangan Tangan
Partai dari Ji Seong-ho mengakui, Ji Seong-ho telah membuat pernyataan "gegabah, ceroboh".
Namun, mereka mengkritik partai yang berkuasa karena telah memicu kebencian terhadap mereka.
Kesalahan informasi dari kedua pembelot ini menyoroti sulitnya mendapatkan informasi yang dapat dipercaya tentang Korea Utara.
Korea Utara merupakan negara yang penuh rahasia selama puluhan tahun.
Pemerintah Korea Utara juga terus mengendalikan informasi dan berita tentang kesehatan dan keberadaan pemimpinnya.
Informasi penting itu hanya dibagikan di kalangan segelintir pihak yang benar-benar bisa dipercaya.
Baca: Ini Alasan Mengapa Kondisi Kesehatan Kim Jong Un Penting bagi Korea Utara
Sebelumnya, Thae Yong-ho pernah menulis dalam memoarnya saat mantan pemimpin Kim Jong-il meninggal pada 2011.
Mantan menteri luar negeri itu tidak tahu apa-apa sampai staf kementerian dipanggil untuk menonton pengumuman media pemerintah.
Pemerintah Korea Selatan, yang mengumpulkan intelijen dari berbagai sumber, telah mendesak kehati-hatian pada spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un.
Korea Selatan sendiri mengatakan tidak melihat tanda-tanda "tak biasa" ada sesuatu yang serius terjadi di Korea Utara.
Daily NK, outlet berita yang berpusat di Seoul dengan sumber-sumber di dalam Korea Utara, telah melaporkan pada bulan April bahwa Kim Jong Un sedang menjalani masa pemulihan setelah menjalani prosedur kardiovaskular.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)