Model Osaka, Solusi Gubernur Hirofumi Yoshimura ke Luar dari Keadaan Darurat di Jepang
Kriteria Model osaka sangat mudah dimengerti orang dan mendapat banyak sambutan, memberikan semangat banyak orang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah Perdana Menteri Jepang mengumumkan perpanjangan Deklarasi Darurat Nasional Jepang 4 Mei lalu, Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura (44) meluncurkan Model Osaka yang memunculkan strategi ke luar dari Stay Home yang dilakukan saat ini selama masa darurat tersebut.
"Apabila kita telah memiliki tiga kriteria Model Osaka ini, maka Osaka dapat ke luar dari masa Stay Home saat ini. Ini dibuat oleh Osaka sebagai petunjuk kita bisa ke luar dari masa darurat ini," kata Yoshimura saat itu.
Kriteria Model osaka sangat mudah dimengerti orang dan mendapat banyak sambutan, memberikan semangat banyak orang untuk menciptakan situasi yang kondusif.
Baca: On This Day: Gol Tunggal Ismed Sofyan Bawa Persija Jakarta Kalahkan Semen Padang
Prefektur Osaka menunjukkan kriteria pembatalan sendiri "Model Osaka" seperti menahan diri untuk tidak ke luar dan apabila tiga kriteria seperti tingkat positif selama 7 hari berturut-turut dari 8 Mei sampai 15 Mei tercipta, maka keputusan pembatalan Stay Home bisa dilakukan.
Lalu apa yang disebut 3 kriteria Model Osaka tersebut?
▼ Jumlah rute infeksi baru yang tidak diketahui (rata-rata selama 7 hari terakhir) apabila kurang dari 10 orang
▼ Tingkat tes PCR positif (rata-rata selama 7 hari terakhir) = kurang dari 7 persen
▼ Tingkat pemanfaatan tempat tidur untuk pasien yang sakit kritis (berat) = kurang dari 60 persen
Ketiga kriteria itu harus bisa tercapai semuanya selama 7 hari terhitung mulai tanggal 8 Mei hari Jumat ini, sampai dengan 15 Mei mendatang, maka hari berikutnya masyarakat akan bisa bebas, tidak perlu lagi Stay Home.
Baca: Kronologi Penangkapan Roy Kiyoshi Diduga karena Narkoba, Diamankan Setelah Syuting
Di sisi lain, di Prefektur Osaka tetap meminta toko pachinko, untuk mengambil cuti, tidak melanjutkan usahanya dulu hingga 7 Mei kemarin.
Pantauan Tribunnews.com, Jumat (8/5/2020), lebih dari 30 toko membuka kembali bisnisnya, dan prefektur berniat untuk mengkonfirmasi situs tersebut dan menyerukan kerja sama yang berkelanjutan.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com