Bisnis Restoran AS Bisa Bangkrut dan PHK Jutaan Orang, Jika Pemerintah Gagal Berikan Stimulus
Bahkan setelah wabah berakhir pun, industri ini diprediksi masih akan berjuang untuk bertahan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Bisnis restoran merupakan salah satu sektor yang paling terpukul di Amerika Serikat (AS) akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Bahkan setelah wabah berakhir pun, industri ini diprediksi masih akan berjuang untuk bertahan.
Meskipun ada beberapa operator yang berhasil mendapatkan keuntungan karena melanjutkan bisnisnya yang dialihkan ke layanan pengiriman pesanan, di tengah-tengah pemberlakukan sistem penguncian (lockdown) di negara itu.
Pernyataan ini disampaikan seorang pemilik bisnis restoran di Amerika Serikat (AS), Andrew Zimmern.
Baca: Direktur Olahraga Fiorentina Mengaku Federico Chiesa Diminati Klub Asal Inggris
Baca: Jawaban Soal TVRI SMA Rabu, 13 Mei 2020, Materi Matematika Itu Menyenangkan
Baca: Ada Kesan Kebijakan Pemerintah soal Corona Berubah-Ubah, Ini Kata Pakar Komunikasi
Namun menurutnya, mengalihkan bisnis pada layanan pengiriman hanya akan menghasilkan sedikit keuntungan, dan bukan merupakan solusi terbaik bagi sebagian besar restoran.
Hal itu karena mereka bahkan tidak dapat menutupi biaya sewa dan biaya lainnya akibat kebijakan ini.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (13/5/2020), Zimmern, yang juga menjabat sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Restoran Independen AS ini pun meyakini beberapa hal.
"Paycheck Protection Program (PPP) harus diperbaiki atau diperpanjang melalui beberapa cara, sehingga benar-benar masuk akal. Anda tidak dapat memiliki band aid delapan minggu untuk masalah yang terjadi selama 18 bulan," kata Zimmern.
Ini merujuk pada kenyataan bahwa sebagian besar bisnis di seluruh industri tidak akan dapat bekerja dengan kapasitas penuh untuk setidaknya satu tahun ke depan.
Ia pun menegaskan bahwa industri tersebut membutuhkan dukungan jangka panjang dari pemerintah AS agar bisa kembali stabil.
"Kami membutuhkan dana stabilisasi restoran, kami membutuhkan dukungan berkelanjutan jangka panjang dari industri ini, sehingga mereka terbuka untuk kembali melanjutkan bisnis. Anda sedang berbicara tentang 11 hingga 15 juta karyawan dalam industri triliunan dolar yang membayar 20 persen pajak perwalian di banyak negara," tegas Zimmern.
Perlu diketahui, virus ini saat ini memang turut berdampak dan menjadi bencana bagi industri restoran yang merupakan salah satu penopang terbesar denyut ekonomi di Amerika
