Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Norwegia ''Bongkar Celengan'', Tarik Dana Kekayaan Negara 41 Miliar Dolar AS Demi Perangi Corona

Norwegia akan menarik 41 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari dana kekayaan negara untuk menangani dampak ekonomi

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Norwegia ''Bongkar Celengan'', Tarik Dana Kekayaan Negara 41 Miliar Dolar AS Demi Perangi Corona
Trond Strandsberg (CC-BY-SA)
Kota Oslo, Ibu Kota Norwegia 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, OSLO - Norwegia akan menarik 41 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari dana kekayaan negara untuk menangani dampak ekonomi krisis yang disebabkan virus corona (Covid-19).

Perlu diketahui, krisis ini mengakibatkan jatuhnya harga minyak dan mencetak angka pengangguran tertinggi di negara itu dalam 75 tahun terakhir.

Dikenal secara resmi sebagai Dana Pensiun Pemerintah, dana ini merupakan dana kekayaan terbesar di dunia, karena bernilai lebih dari 1 triliun dolar AS.

Baca: Live Streaming TVRI Belajar dari Rumah, Rabu, 13 Mei 2020, Simak Tips Parenting Mendidik Anak

Baca: Pelni Persiapkan Operasional Kapal Angkut Penumpang dengan Syarat

Baca: Keluarga Korban Tragedi Semanggi I dan II Gugat Jaksa Agung ke PTUN

Pemerintah Norwegia pun mengumumkan pada Selasa kemarin bahwa mereka harus meningkatkan secara tajam terkait pengeluaran dari dana tersebut.

Ini dilakukan untuk menghindari kelesuan ekonomi yang lebih dalam dan untuk membantu perusahaan yang terdampak, agar bisa melewati masa krisis.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (13/5/2020), menurut tinjauan fiskal pertengahan tahun Kementerian Keuangan Norwegia, anggaran yang direvisi menyerukan penggunaan hampir 420 miliar Norwegia Krone atau sekitar 41 miliar dolar AS.

Berita Rekomendasi

Angka ini hampir dua kali lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu dan setara dengan 4,2 persen dari total modal dana pada awal 2020.

Penarikan uang tunai yang belum pernah terjadi sebelumnya dari dana itu, berada di luar batas yang ditetapkan yakni sebesar tiga persen.

Ini juga bisa menjadi langkah pertama pemerintah Norwegia dalam mengambil sebagian dari dana sebesar 1 triliunan dolar AS yang dihasilkan dalam arus kas yang bersumber dari dividen dan pembayaran bunga untuk menutupi defisit anggarannya.

Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Norwegia Jan Tore Sanner.

"Ini adalah tagihan yang besar, kami menghabiskan banyak uang, dan kami harus sadar bahwa jika saat ini kami membelanjakan lebih banyak uang, itu berarti kami hanya dapat menghabiskan lebih sedikit di tahun-tahun mendatang," kata Sanner.

Menurutnya, langkah itu diperlukan untuk menjaga agar ekonomi Norwegia tetap bertahan.

Karena jika langkah ini tidak dilakukan, maka negara tersebut akan menghadapi lebih banyak kebangkrutan dan akan ada lebih banyak orang yang terpaksa kehilangan pekerjaannya.

Perlu diketahui, pemerintah Norwegia menyebut krisis corona telah sangat melemahkan prospek ekonomi negara itu.

Norwegia saat ini memiliki daftar tingkat pengangguran tertinggi dalam 75 tahun terakhir, diperkirakan angka ini akan mencapai 5,9 persen pada tahun ini.

Negara ini merupakan salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Eropa barat, dan dana kekayaan negara itu tentu saja menghemat pendapatan dari sektor yang menguntungkan.

Pada tahun 2019, peningkatan nilai untuk dua komoditas itu pun terbesar dalam satu tahun sepanjang sejarah perolehan dana kekayaan negaranya, setelah mendapatkan rekor sebesar 180 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas