Banyak Warga yang Terinfeksi Covid-19 di Rusia Namun Angka Kematian Sangat Rendah
Pada Rabu (14/5/2020) pemerintah Moskow membalas tudingan itu dengan mengatakan cara penghitungan mereka sudah akurat.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Hasanudin Aco
![Banyak Warga yang Terinfeksi Covid-19 di Rusia Namun Angka Kematian Sangat Rendah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kekhawatiran-warga-moskow-terhadap-penyebaran-virus-corona_20200326_122532.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Rusia mencatat kasus serta lonjakan infeksi yang tinggi, namun jumlah kematian akibat Covid-19 tergolong sangat rendah.
Fakta ini menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran laporan statistik Kremlin.
Tetapi pada Rabu (14/5/2020) pemerintah Moskow membalas tudingan itu dengan mengatakan cara penghitungan mereka sudah akurat.
Otoritas Kota Moskow mengatakan, lebih dari 60 persen orang yang meninggal setelah tertular virus corona pada April lalu dianggap meregang nyawa akibat penyakit lain, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Baca: Industri Maskapai Rusia Dapat Stimulus 316 Juta Dolar AS untuk Bertahan Selama Pandemi
![Mobil-mobil bergerak perlahan di sepanjang jembatan di kemacetan lalu lintas di pusat kota Moskow pada 6 Maret 2020. Pemerintah Rusia keluarkan aturan ancaman 5 tahun penjara bagi warganya yang tidak karantina mandiri Virus Corona selama 14 hari.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rusia-corona9990121.jpg)
Dari 2.212 korban jiwa akibat virus korona di Rusia, Moskow menyumbang 1.232 diantaranya.
Seperti diketahui, ibukota Moskow memang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di negara pecahan Soviet ini.
Sementara itu menurut pantauan Tribunnews, Jumat ini angka kematian Rusia mencapai 2.305.
Departemen Kesehatan Moskow berdalih Rusia memperlakukan korban jiwa Covid-19 berbeda dari negara lainnya.
Pihaknya mengatakan, setiap kematian yang dicurigai berhubungan dengan Covid-19 akan diadakan pemeriksaan post-mortem.
"Oleh karena itu, diagnosis post-mortem dan penyebab kematian yang dicatat di Moskow pada akhirnya sangat akurat, dan data kematian benar-benar transparan," katanya.
"Tidak mungkin kematian selain Covid-19 dinamai demikian."
"Jadi misalnya, pada lebih dari 60 persen kematian penyebabnya jelas karena berbagai alasan seperti kegagalan pembuluh darah (seperti serangan jantung), penyakit ganas tahap empat, leukemia, penyakit sistemik yang melibatkan kegagalan organ, dan penyakit fatal lainnya yang tidak dapat disembuhkan," tambahnya.
Para pejabat mengatakan 639 orang di Moskow telah meninggal pada April lalu.
Korban-korban ini dianggap pemerintah meninggal akibat langsung dari virus corona dan komplikasinya seperti pneumonia.