Donald Trump Berkeliling Pabrik APD di Pennsylvania Tanpa Pakai Masker
Presiden AS, Donald Trump tidak memakai masker saat melakukan perjalanan ke fasilitas distribusi peralatan medis di di Allentown, Pennsylvania.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
Sehingga masker tidak begitu diperlukan seseorang yang bukan pembawa virus.
Masih menurut laporan Guardian, acara Trump di Pennsylvania merupakan kampanye terselubung.
Sebagai sambutannya, Trump mendekati podium dengan suara God Bless USA.
Dalam pidatonya, dia berjanji akan menyediakan perlengkapan medis untuk memenuhi kebutuhan saat ini.
"Membuat persediaan (peralatan medis) yang tidak hanya sumber daya terbaik di dunia tetapi juga berevolusi untuk memenuhi semua ancaman baru yang dapat terjadi, hal-hal yang bahkan tidak Anda pikirkan sekarang," jelas Trump.
Dia juga mengumumkan bahwa dalam penerbangan ke Pennsylvania, dia menandatangani wewenang Undang-undang Produksi Pertahanan baru untuk berinvestasi pada produsen farmasi yang berbasis di AS.
"Semua jarak sosial itu," katanya, mencatat karyawan di pabrik ini yang duduk berjarak 6 kaki.
"Lihatlah kalian, orang-orang. Itu cukup mengesankan. Tapi kita menyukainya dengan cara lama sedikit lebih baik bukan?"
"Dan kami akan kembali, kami akan segera kembali. Saya sangat percaya itu," tambahnya optimis AS akan kembali untuk hidup normal seperti sebelum virus menyerang.
Trump berargumen bahwa pemerintahan Obama salah menangani flu babi atau H1N1 pada 2009 silam.
Meskipun sebenarnya skala wabah itu tidak seluas Covid-19 saat ini.
Baca: Covid-19 Serang Kantor Presiden AS, Donald Trump dan Wapres Pence Tes Tiap Hari
Baca: Donald Trump Klaim Wabah Corona Lebih Buruk Dibanding Serangan Pearl Harbor dan 9/11
Apalagi dilihat dari jumlah korban terinfeksi hingga korban jiwanya.
Menurut angka dari Universitas Johns Hopkins, lebih dari 1,4 juta infeksi telah dikonfirmasi di AS dan hampir 85.000 orang telah meninggal.
Wabah itu tampaknya surut di New York, negara bagian yang paling parah dilanda wabah.
Tetapi kabarnya ada pusat penyebaran baru yang muncul di Amerika.
Kritikus menuduh bahwa situasi di AS telah diperburuk oleh kesalahan manajemen Trump.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.