TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Donald Trump melakukan perjalanan ke fasilitas distribusi peralatan medis di Owens & Minor Inc. di Allentown, Pennsylvania pada Kamis (14/5/2020).

Kunjungannya ini memiliki misi untuk menonjolkan rencana penambahan dan peningkatan persediaan medis di AS.

Diketahui, perusahaan produksi APD ini telah mengirim jutaan masker N95, gaun bedah, dan sarung tangan ke rumah sakit di seluruh negeri.

Dikutip dari Guardian, presiden dan rombongannya dipimpin karyawan Owens & Minor, yang menjelaskan sistem distribusi mereka dan produk yang mereka tangani.

Baca: Donald Trump Bertengkar dan Usir Wartawan Saat Konferensi Pers, Marah Saat Singgung China

Baca: Donald Trump Pangkas Dana untuk Peneliti Covid-19 yang Bekerjasama dengan Laboratorium Wuhan

Namun menurut laporan yang ada, Trump dengan seorang stafnya tidak memakai masker.

"Trump dan (kepala staf Gedung Putih) Mark Meadows tidak memakai masker. Semua orang melakukannya," kata laporan itu.

Keputusan Trump untuk tidak mengenakan masker sangat terlihat mengingat dia dikelilingi oleh orang-orang yang mengenakannya.

Foto menunjukkan Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Alex Azar dan pemimpin rantai pasokan Laksamana Muda John Polowczyk menggunakan masker.

Begitupula dengan para karyawan di sana, tidak luput satupun yang tidak mengenakan masker.

Pekan lalu saat kunjungan ke Arizona, Donald Trump juga terlihat tidak mengenakan masker.

Saat itu dia tengah mengunjungi sebuah pabrik pembuatan masker kesehatan.

Padahal Gedung Putih telah menghimbau pejabat di Sayap Barat untuk mengenakan masker ketika jarak sosial tidak memungkinkan, sebagaimana dikutip dari The Hill. 

Baca: Rick Bright Ungkap Kekurangan Alat Medis, Donald Trump Mengkritik: Dia Tidak Puas

Baca: Donald Trump Kembali Tuding China Sumber Virus Corona

Namun, Gedung Putih membela keputusan Trump untuk tidak mengenakan masker itu dengan mengatakan bahwa hasil tes Covid-19 Trump setiap harinya negatif.

Para pejabat Trump berpendapat, masker dimaksudkan untuk mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan virus.

Sehingga masker tidak begitu diperlukan seseorang yang bukan pembawa virus.

Masih menurut laporan Guardian, acara Trump di Pennsylvania merupakan kampanye terselubung.

Sebagai sambutannya, Trump mendekati podium dengan suara God Bless USA.

Dalam pidatonya, dia berjanji akan menyediakan perlengkapan medis untuk memenuhi kebutuhan saat ini.

"Membuat persediaan (peralatan medis) yang tidak hanya sumber daya terbaik di dunia tetapi juga berevolusi untuk memenuhi semua ancaman baru yang dapat terjadi, hal-hal yang bahkan tidak Anda pikirkan sekarang," jelas Trump.

Dia juga mengumumkan bahwa dalam penerbangan ke Pennsylvania, dia menandatangani wewenang Undang-undang Produksi Pertahanan baru untuk berinvestasi pada produsen farmasi yang berbasis di AS.

"Semua jarak sosial itu," katanya, mencatat karyawan di pabrik ini yang duduk berjarak 6 kaki.

"Lihatlah kalian, orang-orang. Itu cukup mengesankan. Tapi kita menyukainya dengan cara lama sedikit lebih baik bukan?"

"Dan kami akan kembali, kami akan segera kembali. Saya sangat percaya itu," tambahnya optimis AS akan kembali untuk hidup normal seperti sebelum virus menyerang.

Trump berargumen bahwa pemerintahan Obama salah menangani flu babi atau H1N1 pada 2009 silam.

Meskipun sebenarnya skala wabah itu tidak seluas Covid-19 saat ini.

Baca: Covid-19 Serang Kantor Presiden AS, Donald Trump dan Wapres Pence Tes Tiap Hari

Baca: Donald Trump Klaim Wabah Corona Lebih Buruk Dibanding Serangan Pearl Harbor dan 9/11

Apalagi dilihat dari jumlah korban terinfeksi hingga korban jiwanya.

Menurut angka dari Universitas Johns Hopkins, lebih dari 1,4 juta infeksi telah dikonfirmasi di AS dan hampir 85.000 orang telah meninggal.

Wabah itu tampaknya surut di New York, negara bagian yang paling parah dilanda wabah.

Tetapi kabarnya ada pusat penyebaran baru yang muncul di Amerika.

Kritikus menuduh bahwa situasi di AS telah diperburuk oleh kesalahan manajemen Trump.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)