Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelayaran Terbesar di Dunia, Carnival PHK Karyawan Demi Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Perusahaan kapal pesiar, Carnival mengumumkan kerugian hingga pemotongan gaji kepada karyawan demi bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Pelayaran Terbesar di Dunia, Carnival PHK Karyawan Demi Bertahan di Tengah Pandemi Corona
TRIBALLEAU CHARLY / AFP
ILUSTRASI- Kapal pesiar Diamond Princess - dalam karantina karena kekhawatiran akan virus corona COVID-19 yang baru - di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama pada bulan Februari 19, 2020. Penumpang yang lega mulai meninggalkan kapal pesiar yang terkena virus corona di Jepang pada 19 Februari setelah dites negatif untuk penyakit yang kini telah merenggut lebih dari 2.000 jiwa di China. 

Hal ini diungkap pihak Carnival dalam pernyataannya di pasar saham pada Kamis lalu.

Pengumuman tersebut datang setelah ada sejumlah perusahaan travel lainnya menyatakan hal yang serupa.

Seperti maskapai British Airways telah mengurangi puluhan ribu pekerjanya.

Sementara Disney telah membatalkan semua pelayaran hingga Juli.

Sejauh ini belum ada kepastian kapan Carnival akan berlayar kembali.

Pihaknya akan menjadwalkan pelayaran sesuai tanggal yang disesuaikan, sebab permintaan untuk perjalanan semacam ini menurun drastis.

Pihak Carnival berencana memulai kembali pelayaran dari beberapa kapalnya pada Agustus mendatang.

Berita Rekomendasi

Soal PHK, Carnival mengatakan telah menunda pemutusan hubungan kerja lebih lama dari perusahaan lain untuk membantu karyawan secara finansial.

Baca: Hak Gaji dan Asuransi ABK WNI di Kapal Long Xin 629 Belum Dibayarkan

Baca: Rudal Iran Tak Sengaja Serang Kapal Mereka Sendiri, 19 Pelaut Tewas

Perusahaan juga masih membayar komisi atas pelayaran yang dibatalkan kepada agen perjalanan.

Donald mengaku membuat pemutusan hubungan kerja adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.

"Sayangnya, itu perlu, mengingat tingkat operasi tamu yang rendah saat ini dan untuk lebih lanjut menahan jeda ini," katanya.

Donald mengatakan hanya 38 persen pelanggannya yang meminta pengembalian uang atas pelayaran yang dibatalkan.

Sementara sebagian besar dari para pelanggan memilih untuk berlayar di kemudian hari.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas