Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelayaran Terbesar di Dunia, Carnival PHK Karyawan Demi Bertahan di Tengah Pandemi Corona

Perusahaan kapal pesiar, Carnival mengumumkan kerugian hingga pemotongan gaji kepada karyawan demi bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Pelayaran Terbesar di Dunia, Carnival PHK Karyawan Demi Bertahan di Tengah Pandemi Corona
TRIBALLEAU CHARLY / AFP
ILUSTRASI- Kapal pesiar Diamond Princess - dalam karantina karena kekhawatiran akan virus corona COVID-19 yang baru - di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama pada bulan Februari 19, 2020. Penumpang yang lega mulai meninggalkan kapal pesiar yang terkena virus corona di Jepang pada 19 Februari setelah dites negatif untuk penyakit yang kini telah merenggut lebih dari 2.000 jiwa di China. 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan kapal pesiar, Carnival mengumumkan kerugian hingga pemotongan gaji kepada karyawan demi bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Perusahaan pelayaran terbesar di dunia itu mengatakan akan menghemat ratusan juta dolar selama setahun setelah memangkas biaya operasional.

Kendati demikian pihaknya tidak memberi rincian tingkan redudansi dan cutinya, sebagaimana dikutip dari Guardian

Baca: China Siap Beri Hukuman bagi Sejumlah Senator AS karena Bikin UU Antichina

Baca: Pemerintah Laporkan Dugaan Eksploitasi ABK Asal Indonesia di Kapal Tiongkok ke Dewan HAM PBB

Kapal pesiar Diamond Princess meninggalkan Pelabuhan Yokohama, Jepang, Rabu (25/3/2020).
Kapal pesiar Diamond Princess meninggalkan Pelabuhan Yokohama, Jepang, Rabu (25/3/2020). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Namun, kebijakan ini diperkirakan memengaruhi ribuan pekerja di seluruh dunia.

Di Inggris, Carnival berencana mem-PHK sekitar seperempat dari tenaga kerjanya.

Artinya akan ada 450 karyawan yang kehilangan pekerjaannya dan pemotongan gaji sebesar 20 persen bagi staf yang tersisa.

Sebelumnya, Carnival telah mempekerjakan 150 ribu orang dari seluruh dunia sebelum krisis global ini terjadi.

Berita Rekomendasi

Carnival mengatakan akan memotong gaji kepala eksekutifnya, Arnold Donald hingga setengahnya pada tahun ini.

Sedangkan eksekutif lainnya kehilangan seperempat dari gaji mereka.

Semua karyawan lain dalam operasi on-shore akan mendapat potongan gaji sebesar 20 persen.

Carnival terpaksa menghentikan semua pelayaran sejak awal Maret silam.

Adapun saat itu ada sejumlah kapalnya yang menjadi pusat penyebaran Covid-19.

Salah satunya dialami Diamond Princess, dengan 700 kasus infeksi terkonfirmasi dan 13 kematian di sana.

Raksasa pelayaran yang juga memiliki merek pelayaran Cunard, P&O, dan Costa ini tidak mendapatkan pemasukan sama sekali sejak Maret.

Hal ini diungkap pihak Carnival dalam pernyataannya di pasar saham pada Kamis lalu.

Pengumuman tersebut datang setelah ada sejumlah perusahaan travel lainnya menyatakan hal yang serupa.

Seperti maskapai British Airways telah mengurangi puluhan ribu pekerjanya.

Sementara Disney telah membatalkan semua pelayaran hingga Juli.

Sejauh ini belum ada kepastian kapan Carnival akan berlayar kembali.

Pihaknya akan menjadwalkan pelayaran sesuai tanggal yang disesuaikan, sebab permintaan untuk perjalanan semacam ini menurun drastis.

Pihak Carnival berencana memulai kembali pelayaran dari beberapa kapalnya pada Agustus mendatang.

Soal PHK, Carnival mengatakan telah menunda pemutusan hubungan kerja lebih lama dari perusahaan lain untuk membantu karyawan secara finansial.

Baca: Hak Gaji dan Asuransi ABK WNI di Kapal Long Xin 629 Belum Dibayarkan

Baca: Rudal Iran Tak Sengaja Serang Kapal Mereka Sendiri, 19 Pelaut Tewas

Perusahaan juga masih membayar komisi atas pelayaran yang dibatalkan kepada agen perjalanan.

Donald mengaku membuat pemutusan hubungan kerja adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.

"Sayangnya, itu perlu, mengingat tingkat operasi tamu yang rendah saat ini dan untuk lebih lanjut menahan jeda ini," katanya.

Donald mengatakan hanya 38 persen pelanggannya yang meminta pengembalian uang atas pelayaran yang dibatalkan.

Sementara sebagian besar dari para pelanggan memilih untuk berlayar di kemudian hari.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas