Kecelakaan Truk di India Tewaskan 23 Pekerja Migran saat Perjalanan Pulang ke Desa
Sebanyak 23 pekerja migran yang bepergian dengan truk dalam perjalanan pulang terbunuh dalam tabrakan di India Utara.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Hal ini menegaskan lockdown memiliki dampak sosial ekonomi yang berat bagi warga miskin di India.
Insiden terbaru terjadi beberapa hari setelah enam pekerja migran yang berjalan ke rumah mereka di Bihar ditabrak hingga tewas oleh truk yang melaju cepat di Muzaffarnagar, hal yang sama juga terjadi di Uttar Pradesh.
Tiga orang lainnya menderita luka serius sementara sopir itu ditangkap.
Pekan lalu, 16 pekerja migran yang tertidur di jalur kereta api karena kelelahan berjalan dalam waktu yang lama, terlindas kereta api di Maharashtra.
"Mereka telah berjalan sepanjang malam, mereka kelelahan dan tertidur di rel," kata seorang petugas polisi pada saat itu.
Menyoal insiden demi insiden maut ini, pada Jumat (15/5/2020) lalu Kepala Negara Bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath memerintahkan pemerintah dan polisi untuk mengatur bus dan taksi.
Kendaraan itu akan digunakan untuk mengangkut para migran kembali ke kampung halaman mereka.
Yogi mengatakan, tidak akan ada lagi migran yang berjalan, bersepeda, atau bepergian dengan truk.
Baca: Imbas Lockdown, Ibu di India Ini Nekat Mudik dengan Jalan Kaki Sejauh 160 km setelah Melahirkan
Baca: India Rekrut 1.500 Pasien untuk Uji Coba Solidaritas Global WHO untuk Pengobatan Covid-19
Sorotan publik pada para migran ini membuat pemerintah akhirnya mengoperasikan kereta dan bus khusus untuk mengangkut pulang pekerja migran.
Pada Kamis (14/5/2020) ini, dilaporkan lebih dari satu juta orang telah mencapai negara bagian asal mereka dengan kereta api.
Meski pemerintah India memuji lockdown telah memperlambat penularan Covid-19, namun infeksi di India tembus 85.000 pada Sabtu ini, melampaui China.
Sementara itu, pemerintah negara bagian dan federal India telah menyediakan dana tambahan untuk memberi makan dan menampung migran.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)