Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Momen Haru Pertemuan Anak dan Orang Tua setelah Terpisah 32 Tahun, sang Anak Diculik saat Balita

Simak momen haru pertemuan anak dan orang tua setelah terpisah selama 32 tahun karena sang anak diculik saat balita.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Momen Haru Pertemuan Anak dan Orang Tua setelah Terpisah 32 Tahun, sang Anak Diculik saat Balita
SCMP
Mao Yin semasa kecil dan ibunya, Li Jinzhing. 

"Ini adalah hadiah terbaik yang pernah saya dapatkan pada Hari Ibu," katanya, dikutip dari Scmp.

Reuni keluarga kemudian disusun.

Seminggu setelahnya, di depan kerumunan yang cukup besar dan sorotan siaran televisi, Yin yang telah menunggu di ruang samping, berlari ke arah ibunya ketika pintu dibuka.

Anak dan ibu itu saling berpelukan dan menangis.

Ayah Yin dengan lembut mencium dahi putranya.

Mao Yin dan kedua orang tuanya saling berpelukan dan menangis setelah 32 tahun terpisah.
Mao Yin dan kedua orang tuanya saling berpelukan dan menangis setelah 32 tahun terpisah. (Handout SCMP)

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada puluhan ribu orang yang membantu kami," kata ibu Yin kepada kantor berita Xinhua.

"Saya tidak percaya bahwa setelah membantu 29 anak yang hilang bertemu lagi dengan keluarga mereka, saya dapat menemukan putra saya sendiri," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Selama hilang, Mao Yin berganti nama menjadi Gu Ningning.

Dia dibesarkan di kota Mianyang, provinsi Sichuan.

Selama ini, Yin tak tahu dia adalah target pencarian orang hilang selama puluhan tahun.

Baca: Kronologi Penangkapan Guru SD yang Diduga Culik Bocah 12 Tahun dari Sumsel hingga Magetan

Penculikan anak telah menjadi masalah di Tiongkok selama beberapa dekade.

Beberapa anak di bawah umur diculik dan dieksploitasi oleh para penjahat.

Mereka memaksa korban untuk mengemis, mencopet, kerja paksa, hingga menjual diri.

Sisanya, para penculik menjual anak-anak untuk diadopsi orang lain, baik untuk pasangan China yang ingin memiliki anak, maupun untuk panti asuhan.

Para penculik mengambil anak orang lain yang diketahui melebihi jumlah batasan anak di China, yakni satu anak saja.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas