Izin Pembongkaran Lambung Kapal Titanic Sudah Keluar, Ternyata Ini yang Paling Dicari
Sejak itu bangkai kapal pun masih terus menarik perhatian khalayak, mulai dari pencari harta hingga ilmuwan
Editor: Eko Sutriyanto
Hal inilah yang membuat telegraf nirkabel buatan Marconi ini layak diangkat dari lautan sebelum akhirnya benar-benar rusak.
Namun rencana tersebut masih menuai protes dari beberapa pihak.
Salah satunya The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Alasannya, kapal Titanic telah menjadi situs pemakaman yang besar sekaligus monumen tragedi sehingga orang-orang perlu menghormatinya.
Hingga sekarang belum ada kepastian kapan rencana pembongkaran Titanic akan dilakukan.
Pasalnya aktivitas tersebut tentu akan membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Penting diketahui, pada Agustus 2019 sekelompok tim internasional berhasil mengidentifikasi kapal Titanic dan menemukan perubahan besar pada kapal legendaris itu.
"Titanic telah kembali ke alam," ujar Parks Stephenson, sejarawan yang terlibat dalam ekspedisi Titanic kepada BBC.
Stephenson mengatakan, beberapa bagian kapal itu telah hilang, termasuk geladak kapten.
"Seluruh sisi geladak hilang. Dan perlahan tapi pasti, Titanic akan hilang seutuhnya," imbuh dia dalam sebuah pernyataan.
Baca: 1.000 Awak Kapal Pesiar dari Barbados Telah Pulang ke Indonesia
Menurut Clare Fitzsimmons seorang ilmuwan dalam ekspedisi, kapal Titanic habis dimakan bakteri atau mikroba pemakan logam.
"Ada banyak mikroba di bangkai kapal yang terus menggerogoti besi," ungkap Clare kepada BBC.
Selain dimakan bakteri, erosi dari air asin dan arus air laut yang kuat juga berperan dalam pembusukan kapal ini.
Untuk diketahui, Titanic berada 12.500 kaki atau 3.810 meter di bawah permukaan Samudera Atlantik Utara.