Merasakan Suasana Lebaran yang Berbeda di Jerman Tahun Ini, Mahasiswi Indonesia Bagikan Kisahnya
Mahasiswi asal Indonesia yang saat ini masih berada di Jerman, membagikan kisahnya merayakan Hari Raya Idul Fitri di Jerman.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
Akan tetapi, tahun ini ia tidak sempat menyiapkannya karena sibuk mempersiapkan ujiannya.
"Tahun ini enggak, karena kebetulan aku minggu ini sama minggu depan ada ujian gitu jadi gak ada waktu untuk masak," terangnya.
Ajizah mengatakan, Lebaran kali ini dia akan menikmati makan bersama keempat temannya yang tinggal satu apartement dengannya.
"Karena aku ada teman-teman juga yang dari Mesir, India, Afganistan, yang muslim gitu kadang kalau puasa itu kita buka puasa bareng, terus Lebaran ini nanti jam 12 waktu jerman kita akan ada makan-makan gitu bareng," ungkapnya.
Menurut Ajizah, mulai 25 Mei 2020, sejumlah ruang publik di Jerman sudah mulai dibuka.
Acara keluarga pun diperbolehkan dengan jumlah peserta maksimal 30 orang.
Merindukan Suasana Lebaran di Indonesia
Sementara itu, Ajizah juga mengaku ada begitu banyak hal yang ia rindukan dari suasana Lebaran di Indonesia.
Ajizah mengungkapkan, dirinya merindukan gema suara takbir di Hari Raya.
"Wah banyak sih (yang dirindukan) kayak adzan, takbir, itu gak ada di sini karena kan memang enggak boleh," ungkap Ajizah saat diwawancara Tribunnews.com melalui Zoom, Minggu (24/5/2020).
Tak hanya itu, rupanya Ajizah juga merindukan suasana takbir keliling di Indonesia.
Ia mengaku dirinya sering mengikuti takbir keliling saat masih berada di kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
"Biasanya aku di Kebumen ikut takbir keliling di Alun-Alun tapi di sini enggak ada," ucapnya.
Baca: Hanya Bisa Video Call, Sopir Ambulans RS Wisma Atlet: Mohon Maaf Bapak Gak Bisa Lebaran sama Kalian
Menurut Ajizah, ia jua tidak merasakan suasana Lebaran di Jerman yang seperti biasanya.