Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hana Kimura Diduga Tak Tahan Dibully, 75,1 Persen Pengguna Medsos di Jepang Menggunakan Akun Palsu

Tsutsumi menyinggung Hana Kimura yang banyak berkecimpung di dunia medsos dan meninggal karena bunuh diri (dalam penyelidikan polisi).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hana Kimura Diduga Tak Tahan Dibully, 75,1 Persen Pengguna Medsos di Jepang Menggunakan Akun Palsu
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Hana Kimura, pegulat profesional Jepang yang meninggal 23 Mei 2020 dalam usia 22 tahun. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Meninggalnya pegulat profesional Jepang Hana Kimura di usia 22 tahun tanggal 23 Mei 2020 lalu diduga karena ijime (bully) yang dilakukan di medsos Jepang. Diketahui pemegang akun medsos sebanyak 75,1 persen menggunakan nama palsu.

"Data tahun 2014 menunjukkan pemegang akun medsos di Jepang 75,1 persen menggunakan nama palsu," ungkap Shinsuke Tsutsumi (63), mantan Pemred majalah Forsight, Minggu (25/5/2020).

"Karena menggunakan nama palsu itulah banyak yang berani bicara seenaknya di medsos seringkali tak bertanggungjawab," tambahnya.

"Memang risiko bermain di medsos tidaklah kecil dan anak muda saat ini banyak berkecimpung di medsos. Lain dengan orang dewasa seusia saya yang kesibukan sehari-harinya tidaklah di medsos. Karena banyak berkecimpung di medsos itulah mungkin cukup menyakitkan baginya sehingga berakibat kematiannya," ungkapnya.

Pegulat profesional Hana Kimura meninggal dunia di usia 22 tahun, Sabtu (23/5/2020)
Pegulat profesional Hana Kimura meninggal dunia di usia 22 tahun, Sabtu (23/5/2020) (Instagram)

Tsutsumi menyinggung Hana Kimura yang banyak berkecimpung di dunia medsos dan meninggal karena bunuh diri (dalam penyelidikan polisi).

Dari segi hukum Pengacara Yukio Kikuchi mengungkapkan kemungkinan pengusutan lebih lanjut penyebab kematian kalau memang akibat bully di medsos.

Berita Rekomendasi

"Pihak polisi menentukan dulu penyebab kematian, kalau memang akibat medsos bisa ditelusuri semua siapa yang melakukan ijime tersebut dan dapat diajukan tuntutan lebih lanjut kepada orang tersebut, serta meminta pihak server untuk menghapus postingan ijime tersebut," kata Kikuchi.

Baca: Susun Rencana 5 Tahun, China Berusaha Potong Ketergantungan Pada AS

Pengacara Tomonori Takahashi mengungkapkan polisi telah menentukan jika tindak pidana seseorang (ijime) mengakibatkan kematian seseorang, maka bisa diusut dan hukuman penjara dan atau denda.

"Kalau penjara satu bulan dan denda 10.000 yen bisa diterapkan kepada yang melakukan ijime tersebut," lanjut Takahashi.

Sedangkan kalau polisi tidak menetapkan hal tersebut, setiap orang yang melakukan posting bisa ditelusuri diusut oleh pengacara sampai ketemu siapa saja yang sangat membully sehingga diduga kuat mengakibatkan kematian pegulat profesional muda tersebut.

Hana Kimura, pegulat profesional Jepang yang meninggal 23 Mei 2020 dalam usia 22 tahun.
Hana Kimura, pegulat profesional Jepang yang meninggal 23 Mei 2020 dalam usia 22 tahun. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Hal itu makan waktu lama sekali bila dilakukan pemeriksaan satu per satu postingan," kata dia.

Hana Kimura lahir di Yokohama tanggal 3 September 1997, ibunya seorang warga Jepang, Kyoko Kimura yang menikah dengan pria Indonesia lalu menikah 1996.

Tahun berikutnya Hana Kimura lahir kemudian dibesarkan di Jepang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas