Sadar Bahaya Covid-19, Muslim di Michigan Rayakan Idul Fitri dengan Berkumpul dari dalam Mobil
Idul Fitri di negara bagian Michigan, Amerika Serikat terasa sangat berbeda.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Namun kali ini dia mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Michigan menjadi satu di anatara negara yang paling berdampak akibat pandemi Covid-19, ada lebih dari 53.000 kasus infeksi dan lebih dari 5.000 kematian.
Menurut perhitungan Universitas John Hopkins, negara bagian ini memiliki angka kematian tertinggi ke-empat se-Amerika Serikat.
Pemerintah sempat memberlakukan perintah tinggal di rumah yang terbilang sangat ketat.
Sehingga mendorong sejumlah kelompok masyarakat berunjuk rasa di ibukota negara.
Pada Kamis lalu, Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer mengumumkan langkah-langkah untuk membuka perekonomian kembali sekaligus pertemuan sosial.
"Kami telah mengambil langkah-langkah penting ke depan untuk melibatkan kembali perekonomian kami dengan aman dan bertanggung jawab selama beberapa minggu terakhir."
"Sekarang kami akan mengambil beberapa waktu untuk memastikan bahwa langkah-langkah baru ini berhasil," kata Whitmer dalam jumpa pers, Kamis lalu.
Sehari setelahnya Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa dia menganggap rumah ibadah itu penting.
Sehingga dia mendorong para gubernur di seluruh negeri agar membuka kembali tempat ibadah pada akhir pekan ini.
"Ini adalah tempat-tempat yang menyatukan masyarakat kita dan menyatukan rakyat kita," katanya pada konferensi pers di Gedung Putih, Jumat.
"Orang-orang menuntut untuk pergi ke gereja dan sinagoge, pergi ke masjid mereka," ujarnya.
Trump mengatakan bahwa jika gubernur tidak mematuhi permintaannya, ia akan mengesampingkan mereka.
Masih belum jelas kebijakan apa yang akan presiden lakukan.