2 Pegawai Pemda Jepang dan 4 Anggota Keluarganya Ditangkap Polisi, Terlibat Kasus Suap Rp 3,4 Miliar
Anggota Yuta Kashiwagi yang ikut ditangkap polisi adalah kedua orang tuanya, Masao (74) dan Mitsue (72), saudara lelakinya berusia 44 tahun, pamannya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua pegawai Pemda Kantor Kota Nahari, Perfektur Kochi Jepang, Yuta Kashiwagi (41) ditangkap polisi beserta 4 anggota keluarganya, Senin (25/5/2020) kemarin dengan dugaan suap senilai 25 juta yen atau setara Rp 3.414.750.000.
Anggota Yuta Kashiwagi yang ikut ditangkap polisi adalah kedua orang tuanya, Masao (74) dan Mitsue (72), saudara lelakinya berusia 44 tahun, pamannya, Sumio Nose (67).
Seorang lagi pegawai pemda yang ditangkap adalah Katsuhiro Morioka (45), Kepala Divisi Revitalisasi regional Kota Motomachi yang melakukan kolusi dan korupsi uang sekitar 25 juta yen.
Baca: 5 Negara yang Miliki Tradisi Lebaran Super Unik, Pesta Gula Selama 3 Hari Penuh hingga Makan Biskuit
"Kejadian antara Juni 2017 sampai dengan Oktober 2018 dengan memanfaatkan pajak kampung halaman (furusato nozei) pembukuan palsu dilakukan dan korupsi serta kolusi dilakukan antar pegawai pemda dan satu keluarga pembuat daging di Kochi. Penangkapan polisi dilakukan kemarin," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (26/5/2020).
Menurut Polisi Perfektur Kochi, 6 orang melakukan kolusi dan korupsi.
Selama satu tahun dan beberapa bulan penyuapan telah terjadi sebesar 24,92 juta yen.
Uang suap diberikan sebagai imbalan atas kemudahan para pembayar pajak kampung halaman untuk mendapatkan daging dengan harga 30 persen lebih murah.
Nose yang menjalankan bisnis daging menerima pesanan (palsu) dari pemda menjalankan toko daging pada saat itu.
Baca: Pelarangan Arus Balik, Kendaraan Menuju Jakarta Akan Dihalau Bila Tak Penuhi Syarat
Lalu daging dikirimkan ke pemesan fiktif.
Uang dikirimkan Yuta ke rekening Nose, lalu seolah keuntungan atau uang suap dikirimkan ke keluarga Yuta melalui akun bank saudara lelakinya (44).
Yang pegang akun bank atas nama saudara lelakinya itu sebenarnya dilakukan orang tua Yuta.
Takenobu Kazunobu Walikota Nahari meminta maaf.
"Saya benar-benar kehilangan kepercayaan. Saya minta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan akan melakukan pengusutan lebih lanjut," tegasnya.
Baca: Makanan Lebaran Jangan Dipanaskan Berkali-kali, Ini Bahayanya
Menurut pemda kota, Kashiwagi bertanggung jawab atas pembayaran pajak furusato nozei selama bertahun-tahun.
Dia telah menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Revitalisasi Regional sejak 2019, tetapi didakwa dengan suap pada 20 April 2020 karena menerima uang tunai dari perusahaan lain.
Polisi perfektur belum mengungkapkan persetujuan atau bantahan dari enam orang yang ditangkap tersebut.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com