George Floyd yang Tewas Diinjak Petugas Adalah Sosok Penyayang, Keluarga hingga Pemain NBA Geram
George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika tak bersenjata meninggal pada 25 Mei 2020 lalu diduga karena kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
Floyd bekerja di divisi keamanan di Conga Latin Bistro Minneapolis selama lima tahun.
"Dia dicintai oleh semua karyawan dan pelanggan saya," kata Jovanni Thunstrom, bos Floyd.
"Saya melihat video itu dan mengatakan itu bukan Floyd, tetapi kemudian terkejut. Itu Floyd. Dan saat itulah saya tersadar, itu sangat memukul saya," kata Thunstrom.
Dia bercerita bahwa Floyd sering membantunya membersihkan bar setelah tutup.
Baca: BREAKING NEWS Pemenang Top Chef Floyd Cardoz Meninggal Dunia di Usia 59 Tahun karena Virus Corona
Baca: Iming-iming untuk Industri Jepang dan AS yang Bersedia Relokasi Pabrik dari China ke Indonesia
Di matanya, Floyd adalah sosok yang mencintai orang-orang 'terbuang' yang sedang dalam keadaan terpuruk.
"Kami berdoa setiap kali makan, kami berdoa jika kami mengalami kesulitan, kami berdoa jika kami bersenang-senang," kenang Thunstrom.
Tidak hanya rekan kerja maupun keluarga yang sedih dengan kepergian Floyd, sederetan artis AS juga ikut geram dengan insiden ini.
Salah satunya adalah pemain NBA, LeBron James yang memposting perbandingan antara gambar Floyd yang diduduki polisi dengan quarterback San Francisco 49ers Colin Kaepernick yang berlutut untuk protes lagu kebangsaan untuk pertandingan sepak bola pada 2016 silam.
Pada saat itu, Kaepernick mengatakan dia tidak akan menghormati lagu ini.
"(Atau) menunjukkan kebanggaan pada bendera untuk negara yang menindas orang kulit hitam dan orang kulit berwarna," jelasnya saat itu.
Meskipun empat perwira Minneapolis yang terlibat dalam kematian Floyd dipecat, anggota keluarganya mengatakan itu tidak cukup.
Mereka ingin melihat petugas didakwa melakukan pembunuhan.
"Mereka seharusnya ada di sana untuk melayani dan melindungi dan saya tidak melihat satu pun dari mereka mengangkat jari untuk melakukan apa saja untuk membantu ketika dia memohon untuk hidupnya."
"Tidak seorang pun dari mereka mencoba melakukan apa pun untuk membantunya," kata Tera Brown, sepupu Floyd.
FBI sedang menyelidiki dan mengatakan akan mempresentasikan temuannya ke Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Minnesota meyoal pertimbangan kemungkinan tuduhan federal.
Biro Penahanan Pidana Minnesota sedang melakukan penyelidikan sendiri terhadap kemungkinan pelanggaran undang-undang Minnesota, kata FBI.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)