Cerita WNI di Philadelphia soal Kerusuhan Akibat Kematian George Floyd: Kami Baik-baik Saja
Dalam foto tersebut juga terlihat patung Wali Kota ternama Philadelphia Frank Rizzo menjadi korban aksi vandalisme
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Ia juga menceritakan banyak WNI di Philadelphia saat ini tidak ada yang berani bepergian ke luar.
Mayoritas WNI lebih memilih berdiam diri di rumah terlebih lagi pandemi Covid-19 juga belum mereda.
"Kalau kita sekeluarga memang di rumah, tapi pasti orang-orang Indonesia di Philadelphia sekarang sudah pada takut," ujar Jenny.
Lebih jauh Jenny menceritakan saat ini kondisi di Philadelphia sudah tenang dan kondusif.
Baca: WALHI: UU Minerba Bisa Merusak Kehidupan dari Hulu Sampai Hilir
Namun banyak petugas, tentara dan polisi melakukan aksi beres-beres dan membersihkan sisa-sisa pembakaran serta penjarahan.
"Sekarang sudah mulai diberesin tempatnya, sudah mulai tenang," kata Jenny.
Meluas Sampai Eropa
Kerusuhan pecah pascakematian warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd oleh petugas polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Bahkan, kerusuhan tersebut meluas di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.
Baca: LBH Jakarta: Kasus George Floyd Harus Jadi Pembelajaran bagi Polri
Kabar terbaru, aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd juga merembet ke Eropa.
Melansir Kontan.co.id, ratusan orang di London dan Berlin juga turun ke jalan pada hari Minggu (31/5/2020) dalam solidaritas terhadap demonstrasi yang terjadi di AS.
Isu rasial menyeruak dan para demonstran menuntut keadilan atas kematian pria tanpa senjata yang tewas di kaki polisi kulit putih di Minneapolis.
Seperti dikutip Reuters, Senin (1/6/2020), gelombang protes di Amerika juga terus membesar.
Beberapa demonstrasi berubah menjadi kekerasan ketika demonstran memblokir lalu lintas, membakar dan bentrok dengan polisi anti huru hara.