Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Dukungan Obama untuk Para Demonstran Tuntut Keadilan George Floyd di AS

Obama juga menyerukan agar para pemimpin negara bagian dan pemerintah daerah untuk meninjau kebijakan penggunaan kekuatan untuk menghadapi demonstran.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pesan Dukungan Obama untuk Para Demonstran Tuntut Keadilan George Floyd di AS
Sumber Lain
Donald Trump dan Barack Obama 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendukung aksi unjuk rasa warga AS menuntut keadilan rasial.

Obama menyebut, gelombang demonstrasi yang dipicu oleh kematian seorang pria kulit hitam George Floyd dalam tahanan polisi pada 25 Mei lalu itu bisa memicu reformasi nasional.

Demikian disampaikan Obama dalam komenter pertamanya melalui video, sejak kematian George Floyd pada 25 Mei di Minneapolis yang memicu gelombang unjuk rasa di kota di AS.

Obama juga menyerukan agar para pemimpin negara bagian dan pemerintah daerah untuk meninjau kebijakan penggunaan kekuatan untuk menghadapi demonstran.

Obama mengarahkan komentarnya untuk para pria dan wanita muda kulit hitam yang menurutnya, sering menyaksikan atau terlalu banyak mengalami tindak kekerasan.

"Terlalu sering sejumlah tindakah kekerasan itu datang dari orang yang seharusnya melayani dan melindungi Anda," kata Obama dalam sebuah dialog webcast dengan aktivis.

"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian itu penting. Saya ingin kalian tahu, kehidupan kalian itu penting, impian kalian itu penting," cetus Obama.

Baca: Mantan Menhan AS: Trump Coba Pecah-Belah Amerika

Berita Rekomendasi

Obama juga mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir, warga Amerika telah menyaksikan "sesuatu perubahan dan peristiwa epik di negara kita yang sama mendalamnya dengan apa pun yang kulihat dalam hidupku."

Baca: Media Israel: Iran, Turki, China, dan Rusia Happy Amerika Serikat Dilanda Kerusuhan

Mantan Presiden berusia 58 tahun, yang tetap populer di kalangan Demokrat, menyebut pergolakan hak sipil yang mematikan tahun 1960-an.

Menurut dia, bagian "yang jauh lebih representatif di Amerika" itu sekarang ikut dalam demonstrasi, dibandingkan dengan setengah abad yang lalu.

"Ada perubahan pola pikir yang terjadi, pengakuan yang lebih besar bahwa kita dapat berbuat lebih baik," kata Obama.

Pengunjuk rasa muda secara khusus telah dikuatkan, katanya, dan motivasi mereka dapat menjadi inspirasi untuk perubahan yang lebih luas.

"Ini sangat penting bagi kita untuk mengambil momentum sebagai masyarakat, sebagai sebuah negara, dan mengatakan 'Mari kita gunakan ini ' untuk akhirnya memiliki perubahan," kata Obama.

Dia juga berbicara kepada para pemimpin negara bagian dan daerah.

Seorang demonstran berdiri di dekat api saat aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di dekat Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Getty Images/Alex Wong
Seorang demonstran berdiri di dekat api saat aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di dekat Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Getty Images/Alex Wong (AFP/Alex Wong)

Obama mengatakan, "Saya mendesak setiap Walikota di negara ini untuk meninjau kebijakan penggunaan kekuatan yang Anda miliki untuk menghadapai anggota masyarakat Anda dan berkomitmen untuk melaporkan reformasi terencana."

Obama tidak langsung mengalamatkan pernyataannya kepada cara Trump menangani unjuk rasa, termasuk permintaan kontroversial Trump agar pihak yang berwenang "mendominasi " pengunjuk rasa.

Tapi Obama dilaporkan marah ketika penggunaan gas air mata kepada pengunjuk rasa di luar Gedung Putih pada Senin lalu, sebelum Trump berjalan ke gereja terdekat dan mengangkat sebuah Alkitab. (AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas