Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Satu Partai, Eks Presiden Amerika George W Bush Ogah Pilih Donald Trump di Pilpres 2020

Bush, yang memimpin AS pada 2001 sampai 2009, termasuk dalam jajaran petinggi Partai Republik yang tak terang-terangan mendukung petahana.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Meski Satu Partai, Eks Presiden Amerika George W Bush Ogah Pilih Donald Trump di Pilpres 2020
AFP
George W Bush. 

"Dia adalah presiden terpilih yang paling tidak becus. Saya akan tetap bekerja dengannya. Tapi, saya rasa kami kesulitan mengungkapkan apa yang hendak kami sampaikan," cetusnya.

Begitu pula dengan William McRaven, pensiunan Laksamana Angkatan Laut yang memerintahkan penyerangan yang membunuh Osama bin Laden.

"Musim gugur ini, tiba saatnya untuk kepemimpinan baru, baik itu dari Republik, Demokrat, atau independen," ulas McRaven.

Dalam wawancara ketika peringatan 76 tahun D-Day, McRaven menyebut saat Perang Dunia II, Presiden AS menggugah hati rakyat lewat tutur kata, aksi, dan humanitas mereka.

Tapi untuk saat ini, dia tidak melihat presiden yang pernah memimpin acara drama realitas The Apprentice tersebut layak memimpin AS.

"Presiden Trump sudah menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi panglima tertinggi," beber McRaven.

Rencana Trump gunakan militer

Berita Rekomendasi

Menurut seorang pejabat senior AS, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada penasihatnya pada pekan lalu bahwa ia ingin 10.000 tentara dikerahkan ke wilayah Washington DC untuk menghentikan kerusuhan sipil atas pembunuhan seorang pria kulit hitam oleh polisi Minneapolis.

Permintaan Trump selama percakapan di Oval Office yang memanas pada hari Senin menunjukkan seberapa dekat presiden dalam memenuhi ancamannya untuk mengerahkan pasukan tugas aktif di kota-kota AS, meskipun ditentang oleh kepemimpinan Pentagon.

Pejabat senior AS yang tak mau namanya disebut membisikkan, pada pertemuan itu, Menteri Pertahanan Mark Esper, ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley, dan Jaksa Agung William Barr merekomendasikan menentang penempatan semacam itu. Pertemuan itu sangat "kontroversial," tambah sang pejabat.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan pernyataan dari Reuters.

Trump sejak itu tampak puas dengan pengerahan oleh Garda Nasional, opsi yang direkomendasikan oleh Pentagon dan alat yang lebih tradisional untuk menangani krisis domestik.

Para pemimpin Pentagon bergegas memanggil gubernur dengan permintaan untuk mengirim pasukan Garda ke Washington. Penegakan hukum federal tambahan juga dimobilisasi.

Baca Juga: Jacob Frey, walikota Minneapolis dicemooh warga karena tolak keinginan demonstran

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas