Meski Satu Partai, Eks Presiden Amerika George W Bush Ogah Pilih Donald Trump di Pilpres 2020
Bush, yang memimpin AS pada 2001 sampai 2009, termasuk dalam jajaran petinggi Partai Republik yang tak terang-terangan mendukung petahana.
Editor: Malvyandie Haryadi
Yang juga menjadi kunci bagi Trump tampaknya adalah langkah Esper dalam melakukan preposisi - tetapi tidak mengerahkan - tentara tugas aktif dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan unit lainnya di daerah Washington DC. Pasukan itu telah diberangkatkan.
"Memiliki pasukan aktif yang tersedia tetapi tidak di kota sudah cukup bagi presiden saat itu," kata pejabat tersebut.
Barr mengatakan kepada CBS “Face the Nation” pada hari Minggu bahwa tidak ada pasukan tugas aktif yang dikerahkan di jalan-jalan Washington, tetapi ada beberapa polisi militer di dekatnya.
"Kami meminta mereka siaga jika mereka diperlukan," kata Barr.
Baca Juga: Gejolak politik di AS turut mendorong dana asing masuk ke pasar saham Asia
Tawaran Trump untuk mengerahkan militer AS dalam menanggapi aksi protes telah memicu kecaman dari mantan pejabat militer AS, termasuk menteri pertahanan pertama Trump, Jim Mattis, dan pensiunan jenderal bintang empat yang biasanya berusaha menjauhi politik.
Komentar-komentar itu mencerminkan kegelisahan yang dalam, baik di dalam dan di luar Pentagon, dengan kesediaan Trump untuk mengerahkan militer AS ke dalam krisis hubungan ras domestik setelah pembunuhan George Floyd, 46 tahun, yang meninggal pada 25 Mei 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2020/06/07/162454770/mantan-presiden-as-george-w-bush-tak-akan-pilih-trump-di-pilpres-2020?page=all#page2