Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RRC Kerahkan Kapal Induk Terbaru, Amerika Kirim 7 Kapal Selam, Laut China Selatan Memanas

Kapal induk Shandong akan membawa jet tempur dengan sistem serangan elektronik J-15D yang dilengkapi pod pengacau.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in RRC Kerahkan Kapal Induk Terbaru, Amerika Kirim 7 Kapal Selam, Laut China Selatan Memanas
AFP
Bendera China dan AS 

Beberapa komentator menyebutkan, kapal induk Shandong akan membawa pesawat radar udara KJ-600, yang sangat mirip dengan E-2 Hawkeye milik AS. 

Pesawat KJ-600 akan lebih unggul dari helikopter ZH-18J karena mampu terbang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih jauh. Tapi, masih ada banyak keraguan, pesawat bertenaga turbo-prop ini bisa lepas landas dari Shandong.

Selain itu, kapal induk Shandong membawa helikopter ZH-18F yang dilengkapi torpedo, sonar, dan radar pencarian permukaan yang bisa bisa periskop yang menonjol, untuk memburu kapal selam musuh. 

Itu adalah misi penting karena perlombaan senjata kapal selam yang saat ini terjadi di Pasifik, dan siluman akustik superior kapal selam Virginia juga Ohio yang bertenaga nuklir milik Angkatan Laut AS.

5. Batu loncatan untuk membangun armada kapal induk yang lebih besar

Shandong mungkin menjadi satu-satunya kapal induk Tipe 002 yang bergabung di Angkatan Laut PLA. Sebab, dua kapal induk yang saat ini China bangun akan lebih besar.

China membuat Shandong untuk membangun pengalaman dalam pembuatan jenis kapal yang belum pernah mereka bikin sebelumnya, dan memberi  lebih banyak waktu untuk melatih pilot juga awak dalam operasi kapal induk. 

BERITA REKOMENDASI

Namun, untuk saat ini, Shandong akan menjadi pusat perhatian dalam operasi PLA di Laut China Selatan dari yang berlayar dari pangkalan di Sanya, juga dekat dengan pangkalan utama kapal selam rudal balistik nuklir.

Pesawat tempur J-15 siap lepas landas dari kapal induk China
Pesawat tempur J-15 siap lepas landas dari kapal induk China (AFP)

Uji Coba

Shandong melakukan uji coba laut hanya beberapa hari setelah Gedung Putih merilis sebuah laporan yang mengkritik meningkatnya penggunaan kekuatan ekonomi dan militer China untuk memaksa negara-negara mengadopsi pandangan dunia China.

Laporan tersebut, Pendekatan Strategis Amerika Serikat untuk Republik Rakyat Tiongkok, dirilis pada 20 Mei dan diharuskan oleh Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional tahun 2019.

“Beijing bertentangan dengan retorikanya dan mengabaikan komitmennya kepada tetangganya dengan terlibat dalam kegiatan militer dan paramiliter yang provokatif dan memaksa di Laut Kuning, Laut Cina Timur dan Selatan, Laut Selat Taiwan, dan daerah perbatasan Sino-India,” lapor Gedung Putih.


Pada hari Jumat, selama briefing yang sama ia mengkonfirmasi uji coba laut Shandong, Ren membalas klaim laporan Gedung Putih.

“Situasi saat ini di Laut China Selatan umumnya stabil. Amerika Serikat mengirim kapal perang dan pesawat ke Laut China Selatan untuk melakukan apa yang disebut operasi navigasi untuk melakukan pengintaian jarak dekat terhadap pulau-pulau dan terumbu karang Tiongkok dan mengadakan latihan militer yang ditargetkan. Operasi-operasi ini adalah pendorong nyata untuk militerisasi Laut China Selatan."

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas