Lebih Dahsyat dari Ebola-HIV, Virus Corona Jadi Mimpi Buruk Pakar Penyakit Menular AS
Fauci juga mengatakan masih banyak yang harus dipelajari tentang efek negatif jangka panjang dari infeksi Covid-19 pada pasien.
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Virus baru corona (Covid-19) menjadi mimpi buruk Dr Athony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, yang juga anggota Satgas Covid-19 Amerika Serikat (AS).
“Virus corona adalah mimpi terburuk saya, dalam beberapa hal lebih dari Ebola atau HIV, “kata Dr Anthony Fauci, Selasa (9/6).
Menurutnya, Ebola menakutkan tetapi tak mudah ditularkan dan selalu sangat lokal.
Baca: Doni Monardo: Di Indonesia, 1 Dokter Paru Layani 130 Ribu Warga
Baca: Dokter Reisa: Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen
Baca: Di Surabaya 923 Pasien Covid-19 Sembuh, Risma: Jaga Kesehatan, Jangan Lalai dan Ceroboh
"HIV, bereaksi dalam jangka waktu yang lama," tambah Fauci yang berbicara melalui rekaman video di Konvensi Internasional Organisasi Inovasi Bioteknologi.
Banyak yang tidak pernah merasa terancam oleh penyakit itu karena itu sangat tergantung pada siapa Anda, di mana Anda berada, dan di mana Anda tinggal.
Di masa lalu, ketika orang-orang meminta Fauci untuk menggambarkan penyakit potensial yang paling dia takuti, dia sering menggambarkan sebagai sesuatu yang merupakan infeksi pernafasan baru, kemungkinan melompat dari hewan dan memiliki tingkat penularan sangat tinggi.
Ditambahkan, dunia telah melihat wabah yang memiliki setidaknya beberapa karakteristik tersebut, tetapi Covid-19 menggabungkan semua karakteristik itu.
"Sekarang kita memiliki sesuatu yang ternyata menjadi mimpi terburukku. Dalam kurun waktu empat bulan, itu (virus corona) telah menghancurkan dunia," katanya.
Pandemi telah menewaskan lebih dari 111.700 orang di Amerika Serikat, dan hampir 409.000 di seluruh dunia.
Menurut Universitas Johns Hopkins, di seluruh dunia ada lebih dari 7 juta orang yang terinfeksi.
"Tak terduga seberapa cepatitu akan menyebar. Itu (virus corona) baru saja mengambil alih planet ini dan itu belum berakhir," kata Fauci.
Fauci juga mengatakan masih banyak yang harus dipelajari tentang efek negatif jangka panjang dari infeksi Covid-19 pada pasien.
"Hal yang belum sepenuhnya kita ketahui adalah apa yang terjadi ketika Anda terinfeksi, mendapatkan penyakit serius, dan sembuh? Apa dampak negatif jangka panjang dari infeksi itu," Kata Fauci.
Fauci menjelaskan karena masih belum cukup pengalaman dengan virus, para ilmuwan tidak tahu seperti apa pasien yang akan pulih dalam enam bulan berikutnya.
"Kami tidak tahu sejauh mana pemulihan penuh atau pemulihan parsial, jadi ada banyak yang perlu kita pelajari," katanya.
Fauci juga berbicara tentang perjuangan untuk mencegah penyakit. Menurutnya, akan ada lebih dari satu pemenang di bidang vaksin Covid-19.
“Kita akan membutuhkan vaksin untuk seluruh dunia, miliaran dosis," kata Fauci.
Fauci memuji respons cepat yang belum pernah terjadi sebelumnya dari perusahaan farmasi dalam bekerja menuju vaksin dan terapi untuk virus corona.
Ia berharap pekerjaan yang sedang dilakukan untuk melawan Covid-19 akan membawa tingkat kemampuan dan kesiapsiagaan untuk merespons bahkan lebih baik daripada yang ditanggapi sekarang.
Berbicara tentang keterjangkauan vaksin, Fauci berkata, "Saya memiliki banyak pengalaman selama bertahun-tahun berurusan dengan perusahaan farmasi di mana kami berusaha mengembangkan intervensi.”
Fauci menjelaskan soal keuntungan harus dipertimbangkan ketika mengembangkan vaksin dengan sektor swasta.
"Selama pengambilan keuntungan tidak secara keterlaluan, tidak akan mengganggu orang-orang yang benar-benar membutuhkannya," katanya.(cnn/feb)