Skotlandia Desak Hentikan Ekspor Gas Air Mata hingga Peluru Karet, Sebut AS Bukan Negara Aman
Skotlandia desak Inggris hentikan ekspor gas air mata, perlengkapan anti huru hara, hingga peluru karet ke Amerika Serikat karena kasus George Floyd.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Miftah
AFP/Samuel Corum
Gas air mata mengepul di antara demonstran dengan polisi saat aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di luar lingkungan Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Samuel Corum
"Polisi di wilayah taman bertindak karena mereka merasa perlu saat itu dan kami mendukung tindakan itu," ujar McEnany.
Sementara itu, Barr membantah bahwa dirinya memberi instruksi untuk membubarkan paksa para pengunjuk rasa.
Barr mengklaim bahwa para polisi sudah lebih dulu memaksa para demonstran angkat kaki sebelum ia datang ke lokasi kejadian.
Sedangkan lebih dari satu orang perwakilan Gedung Putih yang menyebut Barr yang memberi perintah itu.
Saat itu Barr juga ikut menemani Trump berjalan menuju Gereja St. Johns yang sempat terbakar.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)
Berita Rekomendasi