7 Polisi Minneapolis Mengundurkan Diri, Minim Dukungan & Dibenci Masyarakat Pascakasus George Floyd
Setidaknya tujuh perwira di Departemen Kepolisian Minneapolis mengundurkan diri setelah kasus George Floyd meledak.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tujuh perwira di Departemen Kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat, mengundurkan diri setelah kasus George Floyd meledak.
Dikutip dari New York Post, selain itu masih ada tujuh orang lainnya yang sedang dalam proses pengunduran diri.
Para polisi ini merasa kurang mendapat dukungan setelah kematian George Floyd oleh rekan mereka, Derek Chauvin.
Beberapa petugas mengaku tidak merasa didukung oleh departemen maupun Balai Kota saat protes Floyd meledak di Minneapolis.
Menurut surat kabar Minneapolis Star Tribune, para polisi ini saling mengajak rekannya untuk keluar dari kepolisian.
Baca: Dewan Kota Minneapolis Mantap Ganti Polisi dengan Sistem Keamanan Berbasis Masyarakat
Baca: Eks Marinir AS yang Dituduh Mata-mata Dipenjara 16 Tahun Oleh Rusia, Pompeo Berang
Departemen Kepolisian Minneapolis (MPD) secara resmi tidak merilis alasan di balik pengunduran diri massal para petugasnya.
"Orang-orang berusaha untuk meninggalkan pekerjaan karena berbagai alasan," bunyi pernyataan dari departemen kepolisian.
"MPD tidak terkecuali. Karena pemisahan pekerjaan ini, kami belum mencatat indikator apapun yang akan berdampak pada keselamatan publik," tambahnya.
Seorang sumber orang dalam mengatakan pengunduran diri besar-besaran itu terjadi di tengah mengendurnya semangat para pejabat setempat.
"Mereka (polisi) tidak merasa dihargai."
"Semua orang membenci polisi sekarang. Maksud saya semua orang," kata pensiunan polisi Minneapolis, Mylan Masson.
Sementara itu menurut laporan USA Today, para polisi marah dengan keputusan Wali Kota Jacob Frey yang membiarkan pos polisi dibakar massa saat protes terjadi.
Para pengunjuk rasa ketika itu juga melemparkan batu dan menghina polisi.
Aksi demonstrasi ini menyebabkan sejumlah perwira dan pengunjuk rasa terluka.