Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Polisi Minneapolis Mengundurkan Diri, Minim Dukungan & Dibenci Masyarakat Pascakasus George Floyd

Setidaknya tujuh perwira di Departemen Kepolisian Minneapolis mengundurkan diri setelah kasus George Floyd meledak.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 7 Polisi Minneapolis Mengundurkan Diri, Minim Dukungan & Dibenci Masyarakat Pascakasus George Floyd
AFP/Chandan Khanna
Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna 

TRIBUNNEWS.COM - Tujuh perwira di Departemen Kepolisian Minneapolis, Amerika Serikat, mengundurkan diri setelah kasus George Floyd meledak.

Dikutip dari New York Post, selain itu masih ada tujuh orang lainnya yang sedang dalam proses pengunduran diri. 

Para polisi ini merasa kurang mendapat dukungan setelah kematian George Floyd oleh rekan mereka, Derek Chauvin.

Beberapa petugas mengaku tidak merasa didukung oleh departemen maupun Balai Kota saat protes Floyd meledak di Minneapolis.

Menurut surat kabar Minneapolis Star Tribune, para polisi ini saling mengajak rekannya untuk keluar dari kepolisian.

Baca: Dewan Kota Minneapolis Mantap Ganti Polisi dengan Sistem Keamanan Berbasis Masyarakat

Baca: Eks Marinir AS yang Dituduh Mata-mata Dipenjara 16 Tahun Oleh Rusia, Pompeo Berang

Dari kiri, Derek Chauvin, J Alexander Kueng, Thomas Lane, dan Tou Thao. Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua atas George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan olehnya dan petugas kepolisian Minneapolis lainnya pada 25 Mei. Ada pun Kueng, Lane, dan Thao dituduh membantu dan bersekongkol dengan Chauvin.
Dari kiri, Derek Chauvin, J Alexander Kueng, Thomas Lane, dan Tou Thao. Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua atas George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan olehnya dan petugas kepolisian Minneapolis lainnya pada 25 Mei. Ada pun Kueng, Lane, dan Thao dituduh membantu dan bersekongkol dengan Chauvin. (AP/Hennepin County Sheriffs Office via Kompas.com)

Departemen Kepolisian Minneapolis (MPD) secara resmi tidak merilis alasan di balik pengunduran diri massal para petugasnya.

"Orang-orang berusaha untuk meninggalkan pekerjaan karena berbagai alasan," bunyi pernyataan dari departemen kepolisian.

Berita Rekomendasi

"MPD tidak terkecuali. Karena pemisahan pekerjaan ini, kami belum mencatat indikator apapun yang akan berdampak pada keselamatan publik," tambahnya.

Seorang sumber orang dalam mengatakan pengunduran diri besar-besaran itu terjadi di tengah mengendurnya semangat para pejabat setempat.

"Mereka (polisi) tidak merasa dihargai."

"Semua orang membenci polisi sekarang. Maksud saya semua orang," kata pensiunan polisi Minneapolis, Mylan Masson.

Sementara itu menurut laporan USA Today, para polisi marah dengan keputusan Wali Kota Jacob Frey yang membiarkan pos polisi dibakar massa saat protes terjadi. 

Para pengunjuk rasa ketika itu juga melemparkan batu dan menghina polisi.

Aksi demonstrasi ini menyebabkan sejumlah perwira dan pengunjuk rasa terluka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas