Sekretaris Kesehatan Inggris Sambut Pengobatan Dexamethasone untuk Covid-19
para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford telah memberikan dexamethasone kepada lebih dari 2.000 pasien
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memunculkan kabar bahwa Hydroxychloroquine (HCQ) bisa mengobati pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19), kini muncul pula kabar yang menyebut Dexamethasone memiliki fungsi yang sama.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock yang memuji penggunaan steroid yang disebut 'dexamethasone' bisa merawat pasien corona.
Sejauh ini, menurutnya, ini merupakan 'kabar terbaik' dalam penanganan krisis kesehatan corona.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (17/6/2020), hasil uji coba yang diumumkan pada hari Selasa kemarin menunjukkan bahwa dexamethasone yang biasanya digunakan untuk menangani peradangan pada penyakit seperti radang sendi, berhasil mengurangi angka kematian sekitar sepertiga pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala corona terparah.
"Itu memang meningkatkan peluang anda untuk bertahan hidup secara cukup signifikan," kata Hancock.
Ia menambahkan bahwa semua pasien di Inggris akan segera menerima obat itu.
"Inggris tidak boleh mengimpor kembali virus dari tempat lain," tegas Hancock.
Hal ini mengacu pada sistem penguncian (lockdown) yang mulai dilonggarkan di negara itu, dan bisa saja memunculkan kasus corona gelombang kedua.
Baca: John Terry Pernah Dicekok Dennis Wise Saat Masih Memperkuat Chelsea
Baca: Italia dan Belgia Bergabung dengan Prancis Tolak Hydroxychloroquine untuk Perawatan Covid-19
Hancock pun bersikeras bahwa program karantina yang tepat harus dilakukan.
Kabar terkait pengobatan efektif pertama yang diklaim ampuh obati pasien corona ini pun akan segera ditindaklanjuti karena steroid ini tersedia secara luas dan murah, serta memberi harapan baru bagi penurunan angka kematian akibat pandemi corona.
Seperti yang disampaikan Sekjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menanggapi positif kabar tersebut.
"Ini adalah kabar bagus dan saya mengucapkan selamat kepada pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan nyawa ini," kata Adhanom.
Sebelumnya, para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford telah memberikan dexamethasone kepada lebih dari 2.000 pasien dengan gejala Covid-19 parah.