Hubungan Korea Utara-Korea Selatan Makin Panas, Menteri Unifikasi Korsel Mengundurkan Diri
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in menerima surat pengunduran diri dari menteri unifikasi, pada Jumat (19/6/2020).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Sebelumnya proyek ini sempat terhenti karena Korut mendapat sanksi internasional atas program nuklir dan rudal.
Pyongyang juga mempermasalahkan pembelot di Korea Selatan yang terus mengirim selebaran propaganda ke Korea Utara.
Korea Utara menilai Korsel telah gagal menghentikan upaya pembelot dan melukai perjanjian 2018 silam.
Puncaknya negeri diktator itu menghancurkan gedung komunikasi antar-Korea yang berdiri di perbatasan.
Korea Utara mantap memutuskan untuk memangkas komunikasi dengan Selatan sekaligus mengirim pasukan militer.
Baca: Shin Tae-yong Ingin Timnas Indonesia TC di Korea Selatan, Ini Respons PSSI
Baca: Korea Utara Ancam Kerahkan Pasukan, Korea Selatan: Belum Ada Kegiatan Mencurigakan
Juru bicara Kementerian Unifikasi, Cho Hye-sil pada Jumat (19/6/2020) ini mengatakan ada seorang pembelot dari Korut yang telah diamankan pemerintah.
Pembelot itu berencana akan mengirim ratusan botol berisi beras, obat-obatan, dan masker medis ke Korea Utara dengan cara melarung ke laut pada Minggu nanti.
Dia menegaskan, pemerintah akan menghentikan aksi kelompok tersebut.
Lalu untuk para pendukung dan yang sedang berencana melakukan aksi serupa akan dijatuhi hukuman terkait perjanjian antar-Korea.
Di sisi lain, beberapa hari ini pejabat korea Utara tidak banyak mengeluarkan kritik kepada negara tetangga mereka.
Padahal sebelumnya Pyongyang membombardir Seoul dengan berbagai macam ancaman hingga makian.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)