Dubes Palestina Apresiasi Langkah Menlu Retno dan Indonesia
Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mengapresiasi langkah Indonesia yang sangat terlihat jelas dalam membela Palestina.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun mengapresiasi langkah Indonesia yang sangat terlihat jelas dalam membela Palestina.
Khususnya kepada sikap aktif Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyuarakan hak-hak bangsa Palestina dan menolak rencana Israel aneksasi tepi barat Palestina di tingkat ASEAN hingga PBB.
"Ibu Menlu Retno Marsudi yang sampai hari terakhir di PBB masih menyuarakan atas pembelaan pembelaan hak-hak yang harus didapatkan bangsa Palestina," ungkapnya dalam konferensi pers di Hotel Sofyan Jakarta, Kamis (25/6/2020).
"Saya mengapresiasi langkah Indonesia yang sangat terlihat jelas sekali dalam membela Palestina," lanjutnya.
Zuhair Al-Shun mengatakan Palestina setiap hari selalu menemukan masalah baru yang disebabkan Israel.
Penindasan-penindasan baru yang dilakukan oleh Israel dan ketidakadilan setiap hari dirasakan rakyat Palestina.
Zuhair berujar penindasan itu bukan hanya sekedar diucapkan, bahkan dilakukan secara langsung dengan membunuh warga yang tidak bersalah.
Baca: Palestina Tegaskan Tidak Biarkan Israel Ambil Tanah Tepi Barat
"Pernah ada seorang pemuda yang sempat viral, seorang pemuda cacat yang tidak punya salah apa pun ditembak Israel dan dibiarkan hingga tewas," ungkapnya.
"Ada juga pemuda yang tidak punya salah apa apa tapi dibunuh diperbatasan. Padahal dia hanya ingin menghadiri pernikahan saudari perempuannya," lanjut Zuhair.
Baca: Indonesia Tegas Tolak Rencana Aneksasi Israel ke Wilayah Palestina di DK PBB
Ketua Umum Al-Aqsa Working Group (AWG), Agus Sudarmaji mengatakan aneksasi atau pencaplokan 30-40 persen tanah dari Tepi Barat Palestina dikatakannya bukan saja sebuah pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang berat namun juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelecehan terhadap hukum internasional.
"Pendirian negara Israel secara ilegal di atas tanah Palestina merupakan kezaliman terbesar sepanjang sejarah peradaban modern," ujarnya
Praktek apartheid yang dilancarkan secara struktural oleh Israel sebagai negara ilegal tersebut nyata-nyata mengakibatkan penderitaan yang mengerikan bagi bangsa Palestina selama lebih dari tujuh dekade.
Ditambah lagi, dukungan Amerika Serikat terhadap rencana aneksasi tersebut menjadi pertanda bahwa negara yang mengklaim dirinya sebagai penegak prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan HAM itu ternyata merusak reputasinya sendiri dan menempatkan dirinya sejajar dengan pelanggar HAM nomor satu di muka bumi saat ini.
"Kami menyerukan agar seluruh warga dunia bersatu padu menghentikan aksi brutal Israel yang mengancam perdamaian di Timur Tengah," lanjutnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.