Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah 5 Tahun Selamatkan Kakaknya Melalui Operasi Transplantasi Sel Punca Covid-19 Pertama di Dunia

Bocah 5 Tahun Beranikan Diri Selamatkan Kakaknya Melalui Operasi Transplantasi Sel Induk Covid-19 Pertama di Dunia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Bocah 5 Tahun Selamatkan Kakaknya Melalui Operasi Transplantasi Sel Punca Covid-19 Pertama di Dunia
Bangkok Biz News & Komchadluek
Bocah 5 Tahun Selamatkan Kakaknya Melalui Operasi Transplantasi Sel Punca Covid-19 Pertama di Dunia 

TRIBUNNEWS.COM - Hampir 6 bulan semenjak kemunculan pertama virus corona, nyatanya masih banyak hal-hal yang belum diketahui.

Dengan adanya potensi dan frekuensi mutasi, para ilmuwan masih berlomba melawan waktu untuk menguraikan banyak teka-teki terkait penyakit Covid-19.

Namun berita luar biasa muncul dari Thailand baru-baru ini.

Seperti yang dilansir World of Buzz, telah diumumkan bahwa transplantasi sel induk Covid-19 pertama di dunia antara pasien yang terinfeksi kepada pasien yang tidak terinfeksi telah berhasil dilakukan.

Operasi berhasil tanpa adanya transmisi virus dari satu pasien kepada yang lain.

Baca: Pasien Covid-19 Tulis Pesan di Facebook Beberapa Hari Sebelum Meninggal: Jangan Bodoh Seperti Saya

Baca: Wanita di Dallas Terinfeksi Virus Corona Dua Kali dalam 4 Bulan: Rasanya Seperti Dihujani Batu

Berita Rekomendasi

Terobosan ini terjadi ketika Sila "Jio" Boonklomjit yang berusia 5 tahun, menyumbangkan sel punca dari sumsum tulangnya untuk membantu menyelamatkan kakak perempuannya, Jintanakan yang berusia 7 tahun.

Sila
Sila "Jio" Boonklomjit (Bangkok Post)

Sang kakak terlahir dengan thalassemia.

Menurut Center for Disease Control (CDC), thalassemia adalah kelainan darah yang disebabkan 'ketika tubuh tidak membuat cukup protein yang disebut hemoglobin', membuat kurangnya sel darah merah yang beredar di seluruh tubuh.

Dalam kasus dua bersaudara ini, Jintanakan sudah siap untuk menerima sel induk baru setelah kemoterapi.

Kemoterapi itu dimaksudkan untuk menghilangkan tubuh sel batang yang tidak lagi menghasilkan sel darah merah di sumsum tulang, untuk persiapan menerima sel baru.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh Jintanakan menurun drastis.

Perlombaan melawan waktu ini semakin diperparah oleh fakta bahwa menemukan donor sel induk yang cocok dari orang lain yang bukan keluarga cukup rendah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas