Microsoft Dikabarkan Tangguhkan Iklan di Facebook dan Instagram
Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Microsoft telah menarik semua iklannya dari media sosial Facebook dan Instagram di seluruh dunia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Microsoft telah menarik semua iklannya dari media sosial Facebook dan Instagram di seluruh dunia.
Hal itu karena perusahaan ini menduga iklannya muncul berdampingan dengan 'konten yang tidak pantas'.
Langkah ini diambil menyusul tindakan serupa yang telah dilakukan pada Mei lalu, setelah perusahaan itu menghentikan pemasangan iklannya di dua platform sosial tersebut.
Baca: Tekanan Semakin Luas, Solidaritas Pemboikotan Iklan di Facebook Kini Dapat Dukungan Skala Global
Seperti yang disampaikan Kepala Pemasaran Microsoft, Chris Capossela, dalam postingan internal Yammer untuk menanggapi pertanyaan para karyawannya.
"Berdasarkan kekhawatiran yang kami rasakan sejak Mei lalu, kami menangguhkan semua iklan kami di Facebook dan Instagram di AS. Selanjutnya kami kemudian menangguhkan semua iklan di Facebook dan Instagram di seluruh dunia," kata Capossela.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (30/6/2020), Microsoft dikabarkan khawatir bahwa iklannya muncul di sebelah 'konten yang tidak pantas' termasuk pidato kebencian, pornografi, konten teroris, dan lain-lain.
Capossela mengatakan bahwa Microsoft telah menghubungi Facebook dan Instagram dan menyampaikan bahwa dimulai kembalinya aktivitas periklanan Microsoft di dua platform sosial itu tergantung pada respons dari kedua media sosial tersebut.
"Batas waktu untuk melanjutkan iklan kami ini tergantung pada tindakan positif yang mereka ambil, namun saya memprediksi pennangguhan kami ini akan berlanjut hingga Agustus," jelas Capossela.
Ia juga membantah bahwa tindakan Microsoft yang dilakukan baru-baru ini merupakan hasil dari upaya boikot terhadap Facebook setelah raksasa media sosial itu menolak untuk melakukan cek fakta terkait sebuah postingan kontroversial Presiden AS Donald Trump.
Perlu diketahui, Trump sebelumnya menuliskan postingan di Facebook mengenai demonstrasi terkait kasus kematian warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd.
Demonstrasi besar-besaran memang digelar untuk menyatakan sikap anti polisi, anti kebrutalan dan anti rasisme di Amerika.
"Pengalaman kami memberitahu kami bahwa cara yang paling berdampak untuk menghasilkan perubahan jangka panjang yang benar adalah melalui dialog langsung dan tindakan yang terukur dengan mitra media kami, termasuk penangguhan iklan," papar Capossela.
Selain itu, ia menegaskan bahwa Microsoft juga telah belajar dari pengalaman bahwa penangguhan iklan ini membantu pelanggan, mitra media serta Microsoft dalam melakukan perubahan positif.
Perlu diketahui, pada 2017 lalu, Microsoft juga pernah melakukan tindakan serupa terhadap Google dan YouTube karena menayangkan iklannya bersamaan dengan konten yang dianggap perusahaan ini sebagai video yang tidak pantas.