78 Persen Warga Rusia Ingin Vladimir Putin Berkuasa hingga 2036
Presiden Rusia, Vladimir Putin memenangkan suara untuk mengubah konstitusi dan mengatur ulang masa jabatannya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Salah satu caranya yakni dengan menawarkan hadiah uang tunai dan beberapa peralatan kepada pemilih.
Di lain sisi, para perusahaan berusaha mendesak karyawannya untuk pergi ke tempat pemungutan suara.
Lembaga survei opini publik mengatakan bahwa para pendukung Putin lebih semangat datang ke tempat pemungutan suara dibanding oposisi.
Beberapa penentang Putin lebih setuju dengan konstitusi saat ini.
Para kritikus mengatakan bahwa pemungutan suara tidak mungkin untuk dipantau.
Voting berlangsung seminggu dan juga diadakan online, artinya hanya ada jejak kertas parsial.
Pelanggaran biasanya ditemui dengan cara mengawasi kotak suara di seluruh proses pemungutan suara.
Mulai dari pemungutan suara terbuka hingga saat petugas pemungutan suara mengosongkan isi kotak suara untuk dihitung.
Baca: Kediaman Vladimir Putin Kini Dipasangi Terowongan Disinfektan untuk Menghindari Penularan Covid-19
Baca: Lindungi Presiden Rusia dari Covid-19, Ada Terowongan Disinfekstan Menuju Rumah Dinas Vladimir Putin
Sementara itu, para pejabat tampaknya membuat aturan pemungutan suara dengan tergesa-gesa.
Beberapa jam sebelum pemilihan ditutup pada Rabu, komite pemilihan Rusia merilis hasil sementara untuk pemungutan suara yang menunjukkan bahwa 73 persen warga mendukung amandemen.
Padahal ilegal hukumnya merilis polling, terlebih hasil yang sebenarnya sebelum voting berakhir.
Pada pidatonya minggu ini, Putin mengatakan mereka memilih stabilitas, keselamatan, kesejahteraan, dan kehidupan yang layak.
Dia juga tidak menyebutkan bahwa pemungutan suara akan memungkinkan dia untuk kembali berkuasa untuk masa jabatan kelima dan keenam, jika dia ingin.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.