Tiga Negara Ini Berang Terhadap China yang Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan
Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan, langkah itu akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Militer China dikabarkan telah mengadakan latihan militer di Laut China Selatan.
Latihan militer tersebut mengundang reaksi sejumlah negara.
Baca: Australia Beli 200 Rudal Jarak Jauh, Antisipasi Pergerakan Tiongkok di Laut China Selatan
Pertama, yakni Amerika Serikat.
Melansir Kontan.co.id, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan keprihatinan mereka pada Kamis (2/7/2020) terkait aksi China yang mengadakan latihan militer di Laut China Selatan.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan, langkah itu akan semakin mengguncang situasi di perairan yang disengketakan.
"Melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.
Pada pekan lalu, China mengumumkan bahwa mereka telah merencanakan latihan selama lima hari mulai 1 Juli di dekat Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan China.
"Latihan militer adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan RRC untuk menegaskan klaim-klaim maritim yang melanggar hukum dan merugikan tetangga-tetangga Asia Tenggara di Laut China Selatan," kata pernyataan itu, merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok.
Amerika Serikat menuduh China melakukan militerisasi Laut China Selatan dan berusaha mengintimidasi tetangga-tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas.
China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi. Akan tetapi, baik Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim sebagian wilayah tersebut, di mana sekitar US$ 3 triliun perdagangan melewati wilayah ini setiap tahunnya.
Sementara itu, Vietnam dan Filipina mengecam diadakannya latihan militer China di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan.
Kedua negara memperingatkan bahwa hal itu dapat menciptakan ketegangan di wilayah tersebut dan berdampak pada hubungan Beijing dengan negara tetangganya.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan latihan militer China di perairan dekat Kepulauan Paracel merupakan aksi yang "sangat provokatif".
Sementara, Kementerian Luar Negeri Vietnam menyebut kegiatan China melanggar kedaulatan yang dapat "merusak" hubungan Beijing dengan Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) .