Pasca Insiden Bentrokan, PM India Kunjungi Pasukan di Perbatasan dengan China
PM India Narendra Modi melakukan kunjungan ke wilayah Himalaya Utara di Ladakh, tempat pecahnya bentrokan dengan tentara China
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
![Pasca Insiden Bentrokan, PM India Kunjungi Pasukan di Perbatasan dengan China](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pm-india-narendra-modi23456780.jpg)
Sebelumnya diberitakan, komandan militer India dan China bertemu pada Senin (22/6/2020) untuk mencoba meredakan ketegangan di perbatasan Himalaya yang menjadi sengketa.
Sebuah sumber pemerintah India mengatakan, para komandan bertemu di Moldo, di sisi China dari Garis Kendali Aktual, yang adalah perbatasan de facto yang membagi wilayah Ladakh di India dan Aksai Chin di China.
"Pertemuan berlangsung beberapa jam, dengan pihak India mendorong China untuk menarik pasukannya kembali ke tempat mereka berada di bulan April," kata sumber pemerintah India.
China, dalam pertemuan sebelumnya, telah meminta India untuk menghentikan semua pekerjaan konstruksi yang dikatakannya sebagai wilayahnya.
Tentara China dan India terlibat bentrokan fisik dan saling lempar batu, batang logam dan kayu di lembah Galwan, pada Senin pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengatakan dalam sebuah briefing di Beijing pada Senin (22/6/2020), bahwa kedua belah pihak berada dalam komunikasi melalui saluran diplomatik dan militer.
Sementara itu banyak warga di India meminta pemerintah nasionalis PM Narendra Modi untuk menunjukkan mereka tidak akan diganggu. Ini mengingat penghinaan yang dialami India dalam Perang di perbatasan melawan China pada 1962.
Anggota asosiasi pedagang India membakar barang China di pasar New Delhi, guna mendorong boikot nasional produk yang dibuat di China.
Konfederasi dari semua pedagang India (CAIT), yang mewakili anggota 70 juta pedagang, telah meminta pemerintah federal dan negara bagian untuk mendukung boikot barang China dan membatalkan kontrak pemerintah yang diberikan kepada perusahaan Negeri Tirai Bambu.
"Seluruh negara ini dipenuhi dengan amarah terhadap China dan semua merespon tidak hanya secara militer tetapi juga secara ekonomi," kata Sekretaris Jenderal Nasional CAIT Praveen Khandelwal menulis dalam sepucuk surat kepada kepal Menteri dari beberapa negara bagian India.
Di Maharashtra yang makmur, pemerintah mengatakan menunda tiga rencana investasi, termasuk dari Great Wall Motor Co.
"Dalam lingkungan saat ini kita akan menunggu pemerintah federal untuk mengumumkan kebijakan yang jelas mengenai proyek ini," kata Menteri industri Subhash Desai.
China adalah mitra dagang terbesar kedua India, dengan nilai perdagangan bilataeral 87.000.000.000 dolar AS, pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2019.
Pemimpin redaksi Surat Kabar Global Times di China memperingatkan bahwa "para nasionalis India harus mendinginkan".