Pasca Insiden Bentrokan, PM India Kunjungi Pasukan di Perbatasan dengan China
PM India Narendra Modi melakukan kunjungan ke wilayah Himalaya Utara di Ladakh, tempat pecahnya bentrokan dengan tentara China
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Choirul Arifin
![Pasca Insiden Bentrokan, PM India Kunjungi Pasukan di Perbatasan dengan China](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pm-india-narendra-modi23456780.jpg)
Surat Kabar India The Hindu dan The Indian Express pada Jumat (19/6/2020) melaporkan pembebasan ini terjadi setelah berlangsung pembicaraan tingkat tinggi antara militer India dan Cina pada Kamis (18/6/2020) untuk meredakan tensi di perbatasan.
The Indian Express, mengutip pejabat yang enggan namanya disebutkan, mengatakan 10 tentara yang dibebaskan oleh China, sekitar pukul 17.00 waktu setempat (11:30 GMT) pada Kamis (18/6/2020).
"Para prajurit yang dibebaskan, langsung diperiksa secara medis dan mendapat pembekalan pendahuluan," kata laporan media India itu.
"Mereka dikembalikan terluka," kata The Hindu.
The Indian Express menjelaskan, ini adalah kejadian pertama kalinya setelah Perang India-China 1962 lalu, tentara India ditangkap dan ditahan oleh pihak China.
Tentara India, pada Kamis (18/6/2020) menyangkal prajuritnya berada dalam tahanan China.
"Tidak ada pasukan India yang hilang dalam bentrokan, " demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Darat India.
Kemudian pada hari itu, tentara India mengatakan 76 prajuritnya terluka dalam bentrokan hari Senin malam di lembah Galwan.
Lima puluh enam dari mereka yang terluka telah kembali bekerja.
China belum secara resmi mengungkapkan apakah ada korban dalam bentrokan dengan India.
Selama ini, India dan Cina tidak pernah baku tembak di perbatasan sejak 1967.
India sudah mengadakan pemakaman 20 tentaranya yang meninggal dalam bentrokan fisik dengan militer China di perbatasan Senin (15/6/2020) lalu.
Upacara pemakaman Kamis (18/6/2020), berlangsung di tengah dua pimpinan negara sedang mencari jalan keluar untuk menghindari terulangnya bentrokan. (Reuters/Aljazeera/Swarajya/NDTV/AP/AFP)